10 Deretan Sinetron Jadul Indonesia Paling Laris Pada Jamannya, Generasi 90an Pasti Tahu!

10 Deretan Sinetron Jadul Indonesia Paling Laris Pada Jamannya, Generasi 90an Pasti Tahu!
Jadi Pocong salah satu sinetron jadul paling populer

LINGKARWILIS.COM – Sinetron jadul era 90-an dan awal 2000-an memiliki daya tarik tersendiri bagi penonton pada masanya terutama generasi 90an.

Dengan berbagai genre mulai dari fantasi, komedi hingga drama keluarga, sinetron jadul ini sukses menjadi tontonan favorit yang selalu dinantikan di setiap jamnya. Benar begitu bukan?

Beberapa sinetron jadul yang paling populer di antaranya adalah Jin dan Jun (1996), yang mengisahkan petualangan seru seorang anak bersama jin baik hati.

Kemudian ada Jinny Oh Jinny (1997), yang bercerita tentang jin cantik yang keluar dari kerang dan membantu manusia. Tak ketinggalan Tuyul dan Mbak Yul (1997), sinetron yang menceritakan kisah tuyul bernama Ucil yang memilih insaf dan hidup bersama manusia.

Dengan karakter yang ikonik dan alur cerita khas, berikut ini 10 deretan sinetron jadul yang masih melekat di hati penonton hingga sekarang.

6 Daftar Film Bioskop di Golden Theatre Kediri yang Tayang Minggu Ini, Nonton Yuk!

10 Sinetron Jadul Indonesia

1. Jadi Pocong (2002)

Jadi Pocong merupakan sinetron horor dengan balutan komedi produksi Dee Company yang dirilis pada 2002. Sinetron ini populer dikenal anak-anak 90-an dengan sebutan “Mumun”.

Sinetron Jadi Pocong mengisahkan tentang Mumun yang meninggal mengenaskan setelah mengalami kecelakaan mobil.

Saat dimalamkan, ia dikuburkan tanpa melepas tali pocong sehingga arwahnya gentayangan. Mumun pun berkeliling ingin membalaskan dendam pada Jefry, orang yang menyebabkan kematiannya.

Tokoh pocong Mumun diperankan oleh Eddies Adelia. Pemeran lainnya termasuk Mandra sebagai tukang gali kubur, Benny Ruswandi sebagai hantu pocong yang lupa dilepas kain kafannya, Achul Wiraperwata sebagai tunangan Mumun, Denaya Bintang Azmi, dan masih banyak lagi. Karena kepopulerannya, Jadi Pocong diremake menjadi film berjudul “Mumun” yang dirilis pada tahun 2022.

2. Putri Duyung (2001)

Diproduksi oleh Soraya Intercine Films, sinetron ini mengangkat kisah seorang putri duyung bernama Intana (Ayu Azhari) yang terdampar di pinggir pantai. Domba (Zainal Abidin Domba) menemukan sosok duyung tersebut dan membawanya pulang ke rumah.

Sementara itu, Wan Abud (Fuad Alkhar) berusaha menangkap Intana dengan menggunakan payung ajaibnya. Selain Intana, ada dua putri duyung lainnya, Lolita dan Bonita yang disembunyikan oleh Komeng agar tidak diketahui oleh majikannya, Pinkan dan Sondakh. Petualangan Intana dan Domba dalam menghindari kejaran Wan Abud menjadi daya tarik utama sinetron ini.

Lee Min Ho Turun Kasta di Drama When The Stars Gossip, Netizen: Dunia Tidak Sedang Baik-baik Saja

3. Jinny Oh Jinny (1997)

Jinny Oh Jinny adalah sinetron produksi Multivision Plus yang menjadi favorit anak-anak 90-an. Dirilis pada tahun 1997, sinetron ini mengisahkan seorang jin cantik bernama Jinny (Diana Pungky) yang hidup di dalam kerang.

Kisah dimulai saat Bagus (Indra L. Bruggman) menemukan kerang ajaib di pinggir pantai. Saat dibuka, sesosok jin cantik muncul dan mengejutkan Bagus.

Jinny kemudian memberikan banyak mutiara kepada Bagus, yang kemudian diserahkan kepada bosnya, Eko Baroto, pemilik PT Mutiara Laut. Berkat bantuan Jinny, karier Bagus melesat dan ia mendapatkan berbagai fasilitas dari bosnya.

4. Tuyul dan Mbak Yul (1997)

Diproduksi oleh Multivision Plus, sinetron ini ditayangkan pertama kali pada 1 April 1997. Sinetron ini mengisahkan perjalanan Ucil (Onny Saputra), tuyul yang telah insaf dan menolak untuk mencuri lagi. Raja Tuyul murka dan mengutus dua algojo tuyul untuk menangkap Ucil.

Dalam pelariannya, Ucil bertemu dengan Mbak Yul. Setelah menjelaskan situasinya, Mbak Yul menerima Ucil di rumahnya dan menganggapnya sebagai adik.

Untuk memastikan Ucil tidak kembali mencuri, Mbak Yul memberikan cincin khusus yang memungkinkan dirinya untuk melihat Ucil dalam wujud tuyul.

5. Bidadari (2000)

Sinetron produksi Multivision Plus ini tayang perdana pada 12 November 2000 dan dibintangi oleh Marshanda sebagai Lala.

Kisahnya berpusat pada Lala yang baru saja kehilangan ibunya. Ayahnya menikah lagi dengan seorang janda yang memiliki anak tiri bernama Bombom, yang selalu mengganggunya.

Lala kemudian bertemu dengan seorang peri yang menyamar sebagai merpati putih. Dengan bantuan peri tersebut, Lala mendapatkan keajaiban dalam menghadapi berbagai masalah. Sinetron ini berlangsung cukup lama dan mencakup cerita hingga kelulusan Lala dari sekolah dasar.

Evakuasi Mayat Tanpa Identitas di Sungai Sukosari Ponorogo Berjalan Dramatis

6. OB (2006)

OB (Office Boy) adalah sinetron produksi MNC Pictures yang pertama kali tayang pada 17 April 2006. Sinetron ini berkisah tentang kejadian-kejadian lucu di kantor stasiun televisi fiktif OKTV (parodi RCTI).

Karakter utama dalam sinetron ini adalah Sayuti, seorang office boy yang polos. Selain Sayuti, ada Odah yang suka bertindak seperti penguasa, Ismail yang sering bergaya sok keren, dan Susi yang diam-diam jatuh cinta pada Sayuti.

Bagian HRD, ada Pak Taka yang galak, Saschya sekretaris cantik, serta Gusti, pria playboy, dan Hendra yang disiplin tetapi pelit.

7. Jin dan Jun (1996)

Jin dan Jun adalah sinetron produksi Multivision Plus yang pertama kali tayang pada 16 Mei 1996. Sinetron ini menceritakan petualangan Junaidi (Sahrul Gunawan) yang menemukan sebuah botol berisi jin di Laut Kidul.

Setelah membebaskan jin tersebut, yang kemudian dipanggil Om Jin (M. Amin), Junaidi mulai menjalani berbagai petualangan seru.

Sinetron ini memiliki tiga musim dengan total 272 episode, menjadikannya salah satu sinetron fantasi paling panjang dan populer di masanya.

8. Kecil-Kecil Jadi Manten (2002)

Sinetron ini tayang perdana pada 14 Desember 2002 dan diproduksi oleh Multivision Plus. Mengisahkan dua anak dengan sifat bertolak belakang, Rohaye (Sikma Ayu) yang tomboy dan Ongky (Sahrul Gunawan) yang kemayu. Karena khawatir dengan perilaku anak-anak mereka, orang tua Rohaye dan Ongky berniat menikahkan mereka.

Namun, baik Rohaye maupun Ongky memiliki perasaan kepada orang lain. Rohaye menyukai Aimin, sementara Ongky menyukai wanita lain. Perjalanan keduanya dalam menghadapi tekanan orang tua menjadi bagian dari daya tarik sinetron ini.

9. Buku Harian Nayla (2006)

Diproduksi oleh SinemArt dan tayang perdana pada 11 Desember 2006, sinetron ini mengisahkan Nayla (Chelsea Olivia Wijaya), seorang gadis berusia 15 tahun yang didiagnosis mengidap penyakit Ataxia Spinoserebelar, penyakit langka yang menyebabkan degenerasi otak kecil.

Meskipun mengalami kesulitan fisik, Nayla tetap berjuang dan mendapatkan dukungan dari teman-temannya, termasuk Moses (Glenn Alinskie) yang selalu setia menemaninya. Serial ini hanya memiliki 15 episode tetapi berhasil menyentuh hati banyak penonton dan masuk nominasi Panasonic Awards 2007.

10. Heart Series (2007)

Diadaptasi dari film “Heart” (2006) yang diperankan oleh Nirina Zubir, Irwansyah, dan Acha Septriasa, sinetron ini diproduksi oleh Starvision dan tayang perdana pada 23 Januari 2007 dengan 26 episode di musim pertamanya.

Kisahnya berpusat pada persahabatan dan cinta segitiga antara Farel (Irshadi Bagas), Luna, dan Rachel. Rachel, yang tomboi dan cuek, sebenarnya mencintai Farel tetapi menolak perasaannya karena trauma dengan kehidupan keluarganya. Konflik perasaan dan persahabatan mereka menjadi inti dari cerita ini.

Bagaimana apakah kamu pernah menonton salah satunya dan teringat ingin menonton lagi? Generasi 90-an pasti masih mengingat keseruan menonton sinetron-sinetron ini setiap hari di layar kaca!

Tidak hanya itu sajan serial TV Indonesia yang telah menghibur penonton karena masih banyak lagi yang juga menarik dan mengenang di hati.

Editor: Shadinta Aulia Sanjaya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *