LINGKARWILIS.COM – Tritura merupakan salah satu kisah sejarah Negara Indonesia yang menarik untuk diketahui.
Melansir dari laman Kemdikbud, Tritura adalah tuntutan yang disampaikan melalui aksi demonstrasi mahasiswa selama lima hari berturut-turut.
Aksi demonstrasi mahasiswa tersebut dimulai pada 10 Januari 1966 yang memprotes situasi politik dan ekonomi yang kurang kondusif.
Tritura yang merupakan singkatan dari Tiga Tuntutan Rakyat, muncul sebagai respons terhadap peristiwa Gerakan 30 September (G30S) tahun 1965.
Sejarah Hari Tritura yang Diperingati Setiap 10 Januari, Ini Latar Belakangnya!
Empat bulan setelah peristiwa tersebut, mahasiswa menilai presiden kurang tegas terhadap PKI karena masih melibatkan sejumlah individu yang terkait dengan PKI dalam pemerintahan.
PKI sendiri adalah partai yang diduga sebagai dalang utama dalam aksi penculikan para jenderal pada 30 September 1965 yang dikenal sebagai tragedi G30S/PKI.
Selain menuntut pembubaran PKI, para peserta demo juga menyampaikan tuntutan lain yang menjadi perhatian.
Sesuai dengan namanya, terdapat tiga poin utama yang disampaikan dalam aksi tersebut. Berikut adalah tiga tuntutan rakyat yang disampaikan mahasiswa.
Sejarah Perayaan Tahun Baru Dalam Berbagai Kebudayaan yang Wajib Kalian Tahu, Yuk Simak!
3 Isi Tritura
1. Penurunan Harga Pangan
Selain khawatir terhadap ketidakstabilan keamanan, kondisi ekonomi Indonesia saat itu juga dinilai tidak memadai.
Hal ini disebabkan oleh tingginya harga bahan pangan, termasuk kebutuhan pokok, di pasaran.
Oleh karena itu, para demonstran mendesak pemerintah agar harga pangan segera diturunkan.
2. Pembubaran PKI
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, salah satu tujuan dari aksi ini adalah mendorong pembubaran Partai Komunis Indonesia (PKI).
Para peserta aksi meminta pemerintah untuk segera membubarkan PKI karena partai ini dianggap terlibat dalam peristiwa pemberontakan G30S/PKI.
PSHT Ranting Mojoroto Gelar Aksi Sosial dan Ziarah, Perkuat Nilai Kepedulian dan Sejarah Organisasi
3. Perombakan Kabinet Dwikora
Massa demo memahami bahwa membubarkan PKI saja tidak cukup untuk menghapus pengaruhnya dalam politik Indonesia.
Oleh sebab itu, mereka juga menuntut adanya perombakan Kabinet Dwikora yang dibentuk oleh Presiden Soekarno.
Pada Pemilu pertama tahun 1955, PKI menjadi salah satu pemenang sehingga anggotanya masuk dalam Kabinet Dwikora.
Dengan melakukan perombakan kabinet tersebut, para demonstran berharap jejak PKI dapat sepenuhnya dihapus dari kehidupan politik bangsa.
Hari Tritura yang diperingati setiap 10 Januari tidak hanya menjadi bentuk penghormatan terhadap sejarah, tetapi juga sebagai pengingat tentang pentingnya peran rakyat dalam menyuarakan aspirasi demi perubahan politik yang lebih baik.
Penulis: Rafika Pungki Wilujeng
Editor: Shadinta Aulia Sanjaya