Daerah  

Ada 2 Gereja di Kediri yang Menjadi Destinasi Wisata Religi, Salah Satunya Gereja Puhsarang, Ramai Saat Perayaan Natal

Gereja di Kediri Jadi Wisata Religi, Salah Satunya Gereja Puhsarang, Jadi Pusat Perayaan Hari Natal
2 Gereja di Kediri Jadi Wisata Religi, Salah Satunya Gereja Puhsarang, Jadi Pusat Perayaan Hari Natal (instagram/@Andriyawanwahyu)
LINGKARWILIS.CM – Kediri Jawa Timur yang terkenal sebagai daerah produsen tahu memiliki 2 gereja yang menjadi destinasi wisata religi. Salah satunya adalah gereja Puhsarang yang berarsitektur eropa yang sangat ramai terutama saat perayaan hari natal.

Dihimpun dari berbagai sumber, usia Gereja Puhsarang terbilang cukup tua, tercatat dibangun sejak 1936. Di gereja lama tersebut terdapat miniatur Goa Maria Lourdes yang ada di Perancis.

Sampai saat ini Gereja ini masih digunakan untuk aktivitas beribadah rutin. Kemudian pada akhir pekan dan perayaan natal serta hari besar umat Katolik dan Kristen Goa Maria Lourdes ramai dikunjungi wisatawan.
Viral! Video Mesum di Cafe Malang Bikin Geger Warganet: Gak Modal dan Gak Moral

Gereja Puhsarang sudah lama menjadi populer sebagai tempat berkunjungnya para wisatawan. Bukan hanya tentang sejarah religi, lokasinya juga memiliki banyak spot foto keren yang instagramable.

Terutama saat perayaan natal, wisata religi di Kediri ini dikunjungi banyak wisatawan dari berbagai daerah bahkan dari luar Jawa. Termasuk juga wisatawan asing tidak jarang bisa kita jumpai.

Masuk area wisata religi ini, tiketnya gratis. Namun ketika anda berkunjung ke Gereja Pohsarang menggunakan kendaraan, ada biaya tambahan retribusi parkir kendaraan. Operasional wisata Gereja Puhsarang sendiri buka setiap hari dari jam 08.00 – 18.00 WIB.

Selain gereja Puhsarang, juga ada  gereja yang bernilai historis religi di Kota Kediri namanya Gereja Merah.  Bangunannya merupakan peninggalan kolonial Belanda. Terletak di Jalan KDP Slamet Kota Kediri. Gereja merah berdiri sejak 1904, dan merupakan gereja tertua di karesidenan Kediri.

Kendaraan Hasil Razia Balap Liar di Kota Kediri Baru Bisa Diambil Pemiliknya Tahun Depan, Ini Sebabnya

Gereja merah dirancang oleh J.A. Broers yang sekaligus merupakan pendeta pada masa itu. Gereja ini diserahkan kepada GPIB jemaat Immanuel di Kota Kediri sejak tahun 1948.

Kegiatan gereja ini mulai berjalan rutin pada tahun 1974, sejak saat itulah perubahan-perubahan gereja mulai terlihat. Perubahan ini tidak semata-mata hanya keinginan dari pendeta atau pengurus gereja ini, namun lebih kearah untuk merenovasi bagian-bagian gereja yang telah rusak, serta untuk menyesuaikan kebutuhan kegiatan jemaat.

Demikian informasi mengenai 2 gereja di Kediri yang menjadi destinasi wisata religi. Silahkan berkunjung dan dapatkan pengalaman religi yang berkesan di Kediri.***

Editor : Hadiyin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *