Lebih jauh hendrik mengungkapkan, di perumahannya ada puluhan warga yang rumahnya terdampak langsung pembangunan Tol Kediri-Tulungagung. Nasib mereka sudah jelas karena tanahnya sudah pasti dibeli oleh pemrakarsa tol.
Sisanya, ada 14 kepala keluarga (KK) yang nasibnya terkatung-katung. Meski mereka tidak terdampak langsung proyek tol, tetapi rumah warga tersebut tertutup akses tol. Praktis mereka tidak bisa keluar dari perumahan.
Seperti halnya belasan KK di Kelurahan Pojok yang terkatung-katung, ribuan bidang tanah lain yang sudah pasti terdampak pun nasibnya belum jelas.
Terpisah, Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Kediri Jany Danny Assa melalui Kasi Pengadaan Tanah dan Pengembangan BPN Tutur Pamuji yang dikonfirmasi tentang nasib belasan KK warga di Kelurahan Pojok menyebut, di pengadaan tanah tahap 2 memang tanah mereka belum masuk.
“Itu solusinya masuk penlok (penetapan lokasi, Red) 3 di tahap berikutnya. Karena kemarin waktu dibahas itu (warga terdampak di Kelurahan Pojok, Red), penlok 2 yang ini (diumumkan 5 September, Red) sudah berjalan. Sudah mengurus perizinan. Jadi belum bisa disusulkan,” jelas Tutur.***