LINGKARWILIS.COM – Banjir akibat meluapnya Afvoer Watudakon di Kecamatan Kesamben hingga kini masih merendam permukiman, memaksa sejumlah warga mengungsi ke fasilitas umum dan rumah kerabat.
Plt Kepala Pelaksana BPBD Jombang, Wiku Birawa Filipe Dias Quintas, menyatakan bahwa di Dusun Beluk, sebanyak 600 jiwa terdampak dengan 55 di antaranya mengungsi ke fasilitas pendidikan dan rumah keluarga.
Sementara di Dusun Kedondong, Desa Blimbing, terdapat 350 jiwa terdampak, dengan 84 orang mengungsi ke gedung TPQ dan rumah kerabat.
“Langkah-langkah darurat telah kami lakukan, termasuk mendirikan posko darurat, menyediakan fasilitas kesehatan, tandon air bersih, dan suplai air melalui truk tangki. Kami juga memastikan kebutuhan makan warga terpenuhi dengan menyediakan tiga kali makan sehari,” kata Wiku pada Selasa (10/12).
Warga Desa Sambigede Masih Memerlukan Pasokan Air Bersih Pasca Banjir Bandang
Wiku juga menjelaskan pemerintah daerah telah mempersiapkan skenario evakuasi apabila curah hujan yang tinggi di wilayah hulu terus berlanjut.
Distribusi bantuan dilakukan secara bertahap oleh Tagana dan relawan untuk memenuhi kebutuhan dasar warga, seperti pangan dan sanitasi.
“Kami telah menyediakan fasilitas sanitasi darurat, seperti ponten, untuk mandi dan buang air. Selain itu, beberapa titik akses air bersih juga telah kami sediakan,” tambahnya.
Menurut Wiku, pemerintah daerah terus berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) untuk mengatasi luapan Afvoer Watudakon yang menjadi penyebab utama banjir ini.
“Kami berupaya cepat agar warga bisa kembali menjalani aktivitas normal. Jika banjir terus berlanjut, dampaknya akan semakin berat bagi masyarakat,” tutup Wiku.
Reporter: Agung Pamungkas
Editor: Shadinta Aulia Sanjaya