Bapanas Mendadak Kunjungi Pasar Legi Ponorogo, Ada Apa

Bapanas Sidak Keamanan Pangan di Pasar Legi Ponorogo
Deputi 3 Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan, Bapanas, Andriko Noto Susanto saat melihat hasil sampel kemanan pangan
Ponorogo, LINGKARWILIS.COM  – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mendadak berkunjung pasar Legi Ponorogo guna melakukan pengecekan pemenuhan persyaratan keamanan pangan, Kamis (12/10/2023).
Bapanas memastikan bahwa pangan segar yang dijual di Pasar Legi Ponorogo dan dikonsumsi oleh masyarakat aman serta terhindar dari kandungan residu kimia yang melebihi ambang batas.

Hasilnya sejumlah sampel bahan pangan segar seperti sayuran, umbi umbian, daging serta buah negatif dan di bawah ambang batas yang telah ditentukan oleh pemerintah.

Sekda Kabupaten Kediri Ingatkan ASN Dilarang Berpolitik, Bagi yang Maju Caleg Diminta Segera Mundur

“Hari ini kita uji sampel hasilnya negatif semua di bawah ambang batas sehingga masih layak konsumsi masyarakat,” ungkap Andriko Noto Susanto, Deputi 3 Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan, Bapanas, usai sidak di pasar Legi Ponorogo.

Andriko juga menjelaskan bahwa pangan selain tersedia harganya terjangkau, juga harus dipastikan aman dan bebas dari cemaran fisik, kimia maupun biologi.

Jika aspek kemanan tersebut tidak dipenuhi maka bukan dikategorikan sebagai bahan pangan.

“Untuk itu kita sediakan pos pantau keamanan pasar, kita juga latih pengurus pasar akan bisa melakukan tes sederhana, biar ada standar keamanan pangan yang dijual,” lanjut Andriko.

Jika nanti dalam tes terdapat hasil positif mengandung residu maka pihak pasar akan melakukan tracking darimana bahan tersebut berasal dan dilaporkan kepada dinas terkait.

“Sebelum ada punishmen kita tetap lakukan upaya sosialisasi, tapi jika tetap ditemukan maka ada mekanisme khusus,” jelasnya.

Andriko juga berharap agar para pedagang tidak berbuat nakal dengan menambahkan bahan kimia dengan alasan agar tahan lama.

Sebagai contoh, daging ayam ketika kondisi segar saat dipotong tapi oleh pedagang diberikan kimia agar awet.

“Hal hal tersebut perlu ada sosialisasi kepada para pedagang, dan pengurus pasar bisa mengupayakan hal tersebut,” pungkasnya.***

Reporter : Sony Dwi Prastyo
Editor : Hadiyin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *