Kediri, LINGKARWILIS.COM – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Kediri Dra Firdaus membatalkan sidang paripurna dengan agenda Pandangan Umum fraksi terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Kota Kediri, Selasa (26/11/2024). Sebab undangan rapat tersebut ditandatangani oleh Sudjono selaku Wakil Ketua DPRD tanpa melibatkan dirinya sebagai Ketua DPRD.
“DPRD itu dipimpin oleh ketua, kalau semua jadi pimpinan ya akhirnya buyar,” ujarnya.
Bukan hanya karena dia tidak dilibatkan, Dra Firdaus dengan tegas membatalkan rapat tersebut lebih karena tidak sesuai mekanisme sejak awal. Menurutnya, pembahasan RAPBD harus melibatkan semua fraksi dan Fraksi NasDem serta PAN tidak ikut membahasnya.
Baca juga : Kejari Ponorogo Musnahkan Ribuan Barang Bukti dari 56 Kasus Tindak Pidana, Ini Rinciannya
“Bahan itu sudah kami terima lama dan kami dari Fraksi PAN dan NasDem sudah mempelajari, lha kalau tiba-tiba saya diundang untuk membahas PU sementara pembahasannya belum melalui mekanisme yang benar ya tidak bisa,” tegasnya.
“Tidak ada koordinasi, tadi saya tunggu di ruangan saya, ternyata tidak ada yang datang ke tempat saya, semuanya tiba-tiba sudah kumpul di ruang sidang dengan agenda pembacaan PU yang saya tidak tahu,”sambungnya.
Lantas, bagaimana pembahasan RAPBD 2025 selanjutnya ? Dra Firdaus memastikan sebagai Ketua DPRD Kota Kediri, dirinya akan mengundang semua anggota dewan dari semua fraksi untuk pembahasan RAPBD.
“Tanggal 28 dan 29 itu pembahasan RAPBD, untuk PU tanggal 30 sedangkan PA akan dibahas juga tanggal 30, sore hari, ini bu Pj harus berperan, harus hadir, bukan hanya Sekda, bu Pj harus hadir karena beliau yang tahu fenomena apa yang ada di DPRD Kota Kediri” jelasnya.
Untuk diketahui, anggota DPRD Kota Kediri sedianya menggelar rapat paripurna dengan agenda penyampaian Pandangan Umum (PU) RAPBD 2025. Undangan rapat tersebut ditandatangani oleh Wakil Ketua DPRD Sudjono Teguh Wijaya atas nama pimpinan.
Rapat paripurna tersebut kemudian dibatalkan oleh Ketua DPRD Kota Kediri Dra Firdaus sehingga sidang sempat memanas dengan munculnya banyak interupsi. Bahkan Yuni Kuswulandari, anggota Fraksi Golkar memilih walk out karena kecewa.***
Reporter : Agus Sulistyo
Editor : Hadiyin