LINGKARWILIS.COM – Media Internasional BBC, pada tanggal 11 Juli menuliskan kontroversi Jennie, anggota grup K-pop terkenal BLACKPINK yang terlihat merokok di dalam ruangan.
Artikel berjudul “Blackpink’s Jennie ‘regrets’ vaping indoors” menyoroti kejadian tersebut yang memicu perdebatan luas di kalangan netizen dan media.
Kontroversi bermula ketika sebuah video yang menampilkan Jennie merokok di dalam ruangan tersebar luas di komunitas daring.
Video tersebut memperlihatkan Jennie sedang bersiap-siap untuk peragaan busana di Pulau Capri, dirinya dikelilingi oleh staf yang sedang meriasnya
Ia terlihat menggunakan rokok elektronik sambil mengeluarkan asap di dekat seorang staf yang sedang melakukan tata rias.
Klarifikasi Agensi Jennie BLACKPINK Soal Dugaan Merokok di Dalam Ruangan
Dari peristiwa itu memicu perdebatan tentang kebiasaan merokok di dalam ruangan serta kemungkinan pelanggaran aturan.
Sebagai tanggapan atas kontroversi ini, label independen Jennie, Odd Atelier (OA), mengeluarkan pernyataan yang menyatakan bahwa Jennie sedang mempertimbangkan dampak dari kebiasaan merokok di dalam ruangan terhadap staf.
Mereka juga menyatakan bahwa Jennie telah menghubungi staf tersebut secara pribadi untuk meminta maaf. Selain itu, OA meminta maaf kepada penggemar yang merasa kecewa dengan kejadian ini.
3 Inspirasi Resep Cemilan Menggugah Selera Ala Nicky Tirta, Yuk Coba!
BBC mencatat komentar dari netizen Korea Selatan yang menyoroti pertanyaan apakah Jennie membutuhkan pendidikan tentang tata krama dasar.
Merokok di dalam ruangan, termasuk rokok elektronik, dilarang keras di Korea Selatan dan bisa dikenakan denda hingga 100.000 KRW. Ini menunjukkan betapa seriusnya pelanggaran ini di mata masyarakat Korea Selatan.
Artikel BBC juga mencatat bahwa ini bukan kali pertama selebriti Korea Selatan diawasi ketat, dengan negara tersebut memiliki standar moral dan perilaku yang ketat.
Namun, reaksi internasional terhadap permintaan maaf Jennie cukup beragam. Beberapa penggemar bertanya-tanya mengapa permintaan maaf itu diperlukan, sementara yang lain menunjukkan bahwa penggemar Korea mungkin bereaksi berlebihan terhadap insiden tersebut.
Beberapa komentar menggarisbawahi bahwa meskipun rokok elektronik mungkin sah bagi orang dewasa, masalah utamanya adalah lokasi penggunaannya.
Kontroversi ini mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh selebriti Korea Selatan dalam menjaga citra publik mereka di bawah pengawasan ketat.
Sementara beberapa penggemar mungkin merasa insiden ini tidak signifikan, penting untuk memahami konteks budaya dan hukum di Korea Selatan yang membuat tindakan Jennie menjadi isu besar.
Permintaan maaf Jennie dan tanggapan dari Odd Atelier menunjukkan kesadaran akan dampak tindakan tersebut terhadap penggemar dan masyarakat luas.