LINGKARWILIS.COM – Sebuah video beredar di media sosial yang menunjukkan perselisihan antara petugas Satpol PP Tulungagung dengan salah satu anggota komunitas BMX saat car free day (CFD) di Alun-alun Tulungagung pada Minggu (5/11).
Dalam video berdurasi 1 menit 52 detik itu, terlihat anggota komunitas BMX dilarang menggunakan wahana skatepark di area Alun-alun Tulungagung.
Ketegangan antara anggota komunitas BMX, petugas Satpol PP Tulungagung, dan warga sangat terlihat jelas. Kebetulan kawasan Alun-Alun Tulungagung sedang ramai pengunjung, banyak anak-anak yang bermain di area skatepark.
Pada saat bersamaan, beberapa anggota komunitas BMX sedang beraktivitas di area skatepark yang menimbulkan kekhawatiran bagi para orang tua yang anak-anaknya juga bermain di area tersebut.
Situasi ini mendorong warga, dengan bantuan petugas Satpol PP untuk meminta anggota komunitas BMX agar tidak bermain di area skatepark.
Namun, anggota komunitas BMX merasa berhak menggunakan fasilitas skatepark di alun-alun karena sesuai dengan peruntukannya, skatepark dimaksudkan untuk pengguna skateboard dan BMX agar tidak bermain di jalanan yang berbahaya.
Menanggapi video viral itu, Kasatpol PP Tulungagung, Sony Welly Ahmadi menjelaskan bahwa permasalahan yang terjadi saat CFD di Alun-Alun Tulungagung hanyalah kesalahpahaman antara warga, petugas Satpol PP dan komunitas BMX, terutama mengingat kondisi alun-alun yang sangat ramai saat itu.
Ia juga menambahkan saat itu juga bertepatan dengan peluncuran perayaan hari jadi Kabupaten Tulungagung yang menyebabkan peningkatan jumlah pengunjung di kawasan CFD, khususnya di alun-alun sehingga setiap pengunjung berusaha memanfaatkan fasilitas umum yang ada.
Tulisan Alun-alun Kota Wisata Batu Punya Warna Baru yang Lebih Menarik
Sony menjelaskan awalnya petugas Satpol PP yang berjaga di dekat skatepark menerima aduan dari masyarakat yang merasa resah dengan aktivitas komunitas BMX. Masyarakat khawatir anak-anak yang bermain di skatepark bisa tertabrak oleh anggota komunitas BMX yang sedang bermain di sana.
Setelah menerima laporan tersebut, anggota Satpol PP mendatangi warga dan komunitas BMX yang sedang berselisih untuk mencoba melakukan mediasi.
“Sayangnya pada video yang viral itu, petugas kami seolah menyudutkan komunitas BMX. Kami meminta maaf atas kesalahan perilaku maupun perkataan petugas kami,” Jelasnya.
Setelah kejadian tersebut, pihak Satpol PP Tulungagung telah mengadakan pertemuan dengan warga yang memviralkan video tersebut dan perwakilan komunitas BMX yang terlibat.
SIMAK! Ini Manfaat Kencur untuk Burung Murai Batu dan Resep Jamu Tradisional yang Aman
Dalam pertemuan itu, semua pihak menyatakan bahwa permasalahan sudah selesai dan menyadari bahwa insiden tersebut terjadi karena kesalahpahaman.
Sony menambahkan area skatepark sebenarnya menjadi tanggung jawab Dinas Lingkungan Hidup (DLH) selaku pengelola Alun-Alun Tulungagung. Menurut hasil pemantauan, skatepark memang diperuntukkan untuk skateboard dan BMX, bukan untuk perosotan anak-anak.
Ia pun menutup pernyataannya dengan menyatakan bahwa ke depan pihaknya akan berkoordinasi dengan pengelola Alun-Alun Tulungagung agar fasilitas umum tersebut bisa ditata lebih baik lagi, sehingga kejadian serupa tidak terulang.