Trenggalek, LINGKARWILIS.COM – Pemerintah Kabupaten Trenggalek berupaya maksimal untuk meningkatkan perekonomian masyarakat melalui berbagai sektor, salah satunya adalah pengelolaan limbah sampah yang ramah lingkungan.
Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, meresmikan Tempat Pengelolaan Sampah Reduse, Reuse dan Recycle (TPS3R) di Desa Banaran, Kecamatan Tugu, Jumat (10/11/2023). Ini sebagai langkah untuk memanfaatkan potensi ekonomi dari pengelolaan limbah.
Bupati Trenggalek, akrab dipanggil Mas Ipin, memberikan dorongan kepada para ibu rumah tangga yang dijuluki ‘green angel’ untuk dapat mengelola sampah menjadi sumber keberkahan. Ia menekankan bahwa banyak uang bisa dihasilkan melalui pengelolaan limbah yang masih dapat didaur ulang.
Adegan Hot Remaja Putri Berjudul “Shella Trenggalek” Viral, Polisi Masih Selidiki
“Contohnya, sampah botol dapat diubah menjadi produk yang menarik dan memiliki nilai ekonomis,” katanya.
Mas Ipin juga menyebutkan bahwa sampah organik dapat dijadikan sebagai maggot, terutama di daerah yang memiliki pembudidayaan ikan. Selain itu, sebagian sampah organik dapat dimanfaatkan sebagai pupuk kompos.
Selain menjaga lingkungan, Mas Ipin melihat bahwa keberadaan fasilitas TPS3R tidak hanya menyelesaikan masalah pengelolaan sampah, tetapi juga memberikan dampak positif pada sisi ekonomi masyarakat.
Bupati berharap bahwa potensi-potensi ini dapat dimaksimalkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.
Pemkab Kediri Sebut Pelebaran Jalan di Mojo Juga Dukung Akses Kawasan Wisata
Dia menegaskan bahwa sebagian pendapatan dari pengelolaan limbah dapat dialokasikan untuk pupuk, mengingat di daerah tersebut banyak yang bergerak di bidang pertanian dan perkebunan.
Mas Ipin berharap bahwa langkah-langkah ini dapat menjadi bagian dari upaya jangka panjang untuk mencapai visi Trenggalek sebagai daerah bebas sampah dan bebas polusi.
“Kemudian ke depan sembari dikaji kembali untuk penanganan sampah yang tidak bisa diolah, sehingga cita-cita Kabupaten Trenggalek di tahun 2030 atau 2045 benar-benar bisa menjadi kota dengan nol persen sampah dan polusi,” ungkapnya.***
Reporter : Angga Prasetya
Editor : Hadiyin