Diduga, kejadian kebakaran dua duanya tersebut disebabkan ulah tangan manusia yang tidak bertanggung jawab.
Kasi Operasional dan Pengendalian Kebakaran, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (PMKP) Tulungagung, Bambang Pidekso mengatakan, jangka waktu dua peristiwa Karhutla terjadi berdekatan.
Karhutla pertama terjadi di Desa Bolorejo, Kecamatan Kauman, Jumat (8/9). Melahap rerumputan dan pepohonan pada kompleks makam srigading, di sana juga terdapat makam Adipati Ngrowo.
“Kebakaran di sana terjadi sekitar pukul 20.50 WIB dan selesai pemadaman selama satu jam lebih yakni pukul 22.04 WIB,” kata Bambang Pidekso, Selasa (12/9).
Setelah peristiwa tersebut, jelas Bambang, tepat dua hari setelahnya atau pada Minggu (10/8) peristiwa karhutla kembali terjadi pada kawasan hutan milik Perhutani di Dusun Blumbang, Desa Campurdarat, Kecamatan Campurdarat, Kabupaten Tulungagung.
Pada peristiwa ini, lahan dengan luas sekitar setengah hektare yang berisi rumput gajah ludes terbakar.
Menurut Bambang, pada peristiwa karhutla kedua ini, petugas Damkar sempat kerepotan hingga kepolisian turut membantu pemadaman lantaran angin pada malam itu tidak bersahabat dan berhembus kencang.
Hal itu membuat api dengan cepat meluas dan membumbung tinggi sehingga pemadaman memakan waktu selama satu jam lebih.
“Peristiwa karhutla yang kedua itu cukup menyulitkan kami karena kebetulan anginnya cukup kencang,” jelasnya.
Sementara terkait penyebab dua kebakaran tersebut, menurut Bambang, polisi masih melakukan penyelidikan.
Hanya saja, cuaca di Indonesia terutama di Tulungagung tidak terlalu ekstrem sampai bisa menyebabkan kebakaran secara alami.
Pihaknya menduga jika dua peristiwa karhutla itu erat kaitannya dengan ulah manusia yang tidak bertanggung jawab entah itu sengaja dibakar atau akibat puntung rokok.
Meski begitu, pihaknya menghimbau agar masyarakat tidak membakar sampah sembarangan atau membuang puntung rokok pada lahan hutan.
“Kalau ingin membakar sampah di dekat lahan atau hutan, pastikan selalu diawasi atau diberi parit agar api tidak meluas hingga menyebabkan kebakaran,” pungkasnya.***
Reporter : Mochammad Sholeh Sirri
Editor : Hadiyin