“Banyak untungnya. Makanya kami gencar sosialisasi utamanya kepada kelompok wanita tani,” katanya pada Senin (01/7).
Dewi Masitoh menjelaskan bahwa tanaman yang ditanam dalam polybag lebih mudah diawasi dan cenderung lebih tahan terhadap gangguan hama dibandingkan dengan media tanam lainnya.
“Melalui polybag, pengawasan tanaman dapat dilakukan secara individu dan nutrisi yang diberikan pada tanaman juga dapat diserap secara optimal oleh akar tanaman. Lebih terjaga,” tambahnya.
Beberapa waktu lalu, DKPP Kota Blitar berhasil memanen puluhan tanaman sawi yang dibudidayakan di pekarangan Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Sananwetan.
Selain mengajak KWT untuk berbudidaya sayuran, DKPP juga intens memberikan pembinaan lain, seperti pengolahan pupuk organik. Pembinaan ini dilakukan secara bertahap kepada sejumlah KWT se-Kota Blitar, dengan tujuan untuk mengedukasi mereka tentang manfaat pupuk organik yang lebih ramah lingkungan.
Dewi menekankan bahwa dengan metode ini, bukan hanya hasil panen yang dioptimalkan, tetapi juga memberikan dampak positif bagi lingkungan melalui penggunaan pupuk organik. “Pupuk organik lebih ramah lingkungan,” tutupnya.***
Editor : Hadiyin