Ponorogo, Lingkarwilis.com – Area hutan lindung yang berada di Gunung Tapak Doro tepatnya di petak 135 B, Perum Perhutani RPH Bungkal, BKPH Ponorogo Timur, KPH Lawu DS terbakar hebat, pada Selasa (7/8/2023) malam.
Kebakaran meluas hingga mencapai luasan 4 hektar. Bahkan api yang membakar hutan jati tersebut sudah muncul sejak Minggu (6/8/2023) sore, dan terus membesar.
Adi Samadi, Tim TRC BPBD Ponorogo, mengatakan, api yang merembet hingga ke puncak gunung membuat upaya pemadaman mengalami kesulitan.
Medan yang berat ditambah minimnya sumber air menyebabkan tim gabungan dari BPBD, Polisi dan TNI kewalahan.
“Kendalanya di medan terjal, banyaknya daun dan ranting kering tim kesulitan memadamkan api,” ungkap Adi.
Selain membakar pohon jati, kebakaran tersebut juga menyebabkan ekosistem di Gunung Tapak Doro juga terdampak.
Hal ini dibuktikan sejumlah hewan penghuni hutan tewas terpanggang akibat terjebak kebakaran.
Sedangkan beberapa diantaranya berhasil diselamatkan dan dievakuasi petugas BPBD, saat tengah melakukan pemadaman api.
“Ada satwa liar seperti ular, kera kami juga evakuasi dari lokasi kebakaran agar tidak mati,” ujarnya
Selain itu, kebakaran tersebut mengakibatkan rusaknya selang penyuplai air bersih ke pemukiman warga.
Akibatnya kini sejumlah warga terancam kesulitan air bersih. Sebab selama ini mereka selalu mengandalkan air untuk minum dan memasak dari sumber air di gunung Tapak Doro.
“Kebakaran ini terjadi di perbatasan dua desa, yakni desa Nglewan dan Desa Maguhan, ada sejumlah fasilitas warga seperti selang air yang rusak diterjang api,” tandasnya.
Kendati bagian lereng gunung saat ini api berhasil dipadamkan. Namun, titik api masih terlihat di puncak gunung, pihak BPBD juga tetap bersiaga agar api tidak semakin meluas dan mendekat ke pemukiman warga.
“Saat ini masih kami pantau terus, kondisi angin juga mempengaruhi titik api,” pungkasnya.***
Reporter : Sony Dwi Prastyo
Editor : Hadiyin