Haru! Altar Memorial 179 Penumpang Pesawat Jeju Air Penuh dengan Suasana Duka

Haru! Altar Memorial 179 Penumpang Pesawat Jeju Air Penuh dengan Suasana Duka
Keluarga korban pesawat Jeju Air saat berada di altar

LINGKARWILIS.COM – Sebuah altar memorial resmi didirikan pada Sabtu (30/12) untuk menghormati 179 korban tragedi kecelakaan pesawat Jeju Air, Korea Selatan. Altar peringatan ini bertempat di sebuah gimnasium dalam Kompleks Olahraga Muan, Jeolla Selatan, sebagai lokasi utama bagi keluarga korban dan masyarakat untuk memberikan penghormatan.

Penjabat Presiden Choi Sang-mok dan Ketua Majelis Nasional Woo Won-shik turut mengunjungi altar tersebut, memberikan karangan bunga belasungkawa, dan menyampaikan rasa simpati mereka kepada keluarga yang ditinggalkan.

Momen haru terlihat ketika para pelayat menghadapi 179 plakat yang dipajang berjejer dalam dua baris, masing-masing tertulis nama korban. Banyak di antara mereka tak kuasa menahan tangis saat meninggalkan bunga dan berdoa untuk para korban pesawat Jeju Air.

Korban Pesawat Jeju Air Kirimkan Pesan Sebelum Kecelakaan Tragis Terjadi: Ada Burung di Sayapnya….

Selain di Muan, pemerintah Korea juga mendirikan altar peringatan di lokasi kecelakaan dan di 17 kota lainnya. Sebagai bentuk penghormatan, pemerintah menetapkan masa berkabung nasional selama tujuh hari, mulai 29 Desember hingga 4 Januari. Warga Korea pun mengenakan pita peringatan sebagai simbol belasungkawa.

Hingga kini, banyak jenazah korban yang belum berhasil diidentifikasi dan masih menunggu untuk diserahkan kepada keluarga.

Berdasarkan laporan, mayoritas korban berasal dari Gwangju dan Jeonnam. Sebagian besar merupakan keluarga dan teman yang baru saja kembali dari perjalanan akhir tahun ke Thailand. Dalam daftar korban, beberapa kelompok berisi empat hingga enam orang dipastikan sebagai keluarga.

Pemerintah Korea bekerja sama dengan pihak berwenang untuk mempercepat proses identifikasi korban yang tersisa dan mengurangi dampak insiden ini. Kecelakaan pesawat ini disebut sebagai salah satu tragedi terburuk dalam sejarah penerbangan Korea Selatan.

Editor: Shadinta Aulia Sanjaya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *