PONOROGO, LINGKARWILIS.COM – Jalan utama yang menghubungkan Desa Selur dan Desa Ngrayun di Kecamatan Ngrayun, Ponorogo, mengalami ambles akibat longsor setelah diguyur hujan deras pada Rabu (26/2/2025).
Pergerakan tanah yang terjadi menyebabkan permukaan jalan turun hingga 50-70 sentimeter sepanjang 30 meter, mengancam akses transportasi warga.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Ponorogo, Agung Prasetya, mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil asesmen, potensi ambles susulan masih cukup tinggi.
Baca juga : Konflik Internal DPRD Kota Kediri Berakhir, Anggota Dewan dari Fraksi PAN dan NasDem Sudah Masuk AKD
Di sekitar lokasi, aliran air bercampur lumpur yang berada sekitar 100 meter di bawah titik longsor dikhawatirkan semakin melemahkan struktur tanah.
“Dari hasil kajian kami bersama Tim Reaksi Cepat (TRC), banyak pohon pinus di sekitar lokasi yang sudah mulai miring. Bahkan, beberapa pohon di bagian bawah sudah tumbang,” jelas Agung pada Jumat (28/2/2025).
Menurut keterangan Pemerintah Desa Selur, retakan di bahu jalan sebenarnya sudah mulai terlihat sejak dua tahun lalu, namun karena pergerakannya tidak terlalu signifikan, warga tetap menggunakan jalan tersebut.
Intensitas hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir akhirnya mempercepat pelebaran retakan, yang pada akhirnya menyebabkan amblesnya jalan.
Baca juga : Tahun Ajaran Baru Dimulai, Lebih dari 100.000 Siswa Kembali ke Sekolah di Gaza
Meskipun mengalami ambles, jalan masih dapat dilalui, terutama oleh kendaraan roda dua. Kendaraan roda empat pun masih bisa melintas, tetapi pengemudi harus lebih berhati-hati. Warga setempat telah bergotong royong untuk menyesuaikan kondisi jalan agar tetap bisa digunakan.
“Kami sudah memasang rambu peringatan di sekitar lokasi longsor agar pengendara lebih waspada,” tambah Agung.
BPBD dan pemerintah desa terus melakukan pemantauan intensif guna mengantisipasi kemungkinan longsor susulan, terutama jika curah hujan masih tinggi.
“Kami mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati, terutama saat hujan turun. Kami akan terus memantau situasi agar bisa segera mengambil langkah antisipasi,” pungkasnya.***
Reporter: Sony Dwi Prastyo
Editor: Hadiyin