Padahal, hanya seminggu sebelumnya, harga cabai di tingkat petani masih berkisar antara Rp 72.000 hingga Rp 80.000 per kilogram. Kondisi ini menjadi semakin menyulitkan mengingat Lebaran akan segera tiba, yang bertepatan dengan masa panen raya.
Tahun sebelumnya, menjelang Lebaran dan awal panen raya, harga cabai justru melonjak tinggi. Juwanti (46), seorang petani cabai di Desa Kras menyatakan bahwa antara masa produksi awal dan masa panen cabai saat ini tidak seimbang.
Baca juga : Pemerintah Desa Bulu Kecamatan Semen Kabupaten Kediri Bagikan Sertifikat PTSL Tahap 3
Pengeluaran yang telah dikeluarkan menjadi sia-sia karena harga cabai merah rawit turun secara drastis. Dengan perkiraan awal bahwa tanaman cabai yang ditanam akhir Desember akan panen tepat menjelang Lebaran dengan harga yang pasti naik, ternyata kenyataannya berbeda.
“Padahal kondisi cabai baik dan berasal dari benih yang berkualitas, tahan hama, dan tidak terdapat virus kuning atau hama lainnya pada cabai. Namun, ditambah dengan penjualan yang lesu di beberapa pasar di Kabupaten Kediri,” jelasnya.
Juwartini menambahkan bahwa dalam kondisi seperti ini, cabai yang berhasil dipanen akan langsung dibawa ke pasar Grosir Ngronggo atau pasar besar Pare. Meskipun panenannya sudah dimulai dan mampu memetik sekitar 80 kilogram dalam seminggu, baginya hal ini merupakan kesempatan yang patut disyukuri.
Baca juga : Sambut Idul Fitri, Bandara Internasional Dhoho Kediri Siap Beroperasi di Awal April 2024
Reporter : Bakti