Blitar, LINGKARWILIS.COM – Menyambut libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), harga tiket bus antar kota mengalami kenaikan. Penumpang yang hendak bepergian menggunakan bus umumnya harus membayar lebih mahal dibandingkan hari biasa.
Kepala Terminal Tipe A Patria Kota Blitar, Verie Sugiharto, mengonfirmasi bahwa kenaikan harga tiket bus memang terjadi setiap tahun menjelang Nataru. “Kenaikan tarif ini dianggap wajar, seperti halnya pada saat Idul Fitri. Lonjakan harga tiket tidak terlalu tinggi,” ujarnya pada Senin (23/12).
Verie menjelaskan bahwa kenaikan harga tiket berkisar antara 10 hingga 20 persen, tergantung pada kebijakan masing-masing perusahaan otobus (PO). Kenaikan ini berlaku untuk bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) maupun Antar Kota Antar Provinsi (AKAP).
Baca juga : Dispertabun Kediri Salurkan Alsintan untuk Dukung Kemajuan Petani di 2024, Ini Infonya
Agar tidak mengejutkan penumpang, pihak terminal sudah melakukan sosialisasi jauh-jauh hari, termasuk koordinasi dengan perusahaan otobus terkait. “Kenaikan tarif masih dalam batas kewajaran dan akan berakhir setelah libur Nataru,” tambah Verie.
Selain itu, lonjakan penumpang diprediksi akan mulai terlihat pada Selasa (24/12), seiring dengan dimulainya libur panjang Natal dan Tahun Baru serta libur sekolah setelah ujian.
Di sisi lain, suasana di Stasiun Blitar juga dipenuhi ribuan penumpang. Sejak dimulainya masa angkutan Nataru pada 19 Desember 2024, ribuan pelanggan telah memadati stasiun-stasiun di wilayah PT KAI Daop 7 Madiun. Selama tiga hari pertama masa angkutan, tercatat 22.273 pelanggan tiba dan 18.673 pelanggan berangkat dari berbagai stasiun di Daop 7 Madiun.
Manager Humas Daop 7 Madiun, Kuswardojo, mengatakan bahwa puncak kedatangan pelanggan tercatat pada 20 Desember 2024, dengan 7.997 pelanggan. Stasiun Madiun menjadi yang paling sibuk dengan 2.639 pelanggan, disusul Stasiun Kediri (1.038 pelanggan), Jombang (914 pelanggan), Blitar (762 pelanggan), dan Tulungagung (683 pelanggan).
Mayoritas pelanggan berasal dari kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang, dan Surabaya. Kuswardojo memperkirakan arus pelanggan akan terus meningkat hingga beberapa hari ke depan. Selama masa angkutan Nataru, yang berlangsung dari 19 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025, diprediksi ada 65.792 pelanggan yang tiba dan 60.238 pelanggan yang berangkat dari wilayah Daop 7 Madiun.***
Reporter: Aziz Wahyudi
Editor: Hadiyin