Kediri, Lingkarwilis.com – Pemerhati pendidikan sekaligus dewan pengawas lembaga perlindungan anak Kediri Heri Nurdianto menegaskan apapun alasannya, kekerasan fisik yang dilakukan guru terhadap murid tidak dibenarkan. Meski tujuannya untuk memberikan pelajaran dan mengingatkan siswa atas sebuah pelanggaran.
Komentar itu disampaikan Heri Nurdianto menanggapi kasus guru di Maluku yang viral di media sosial. Guru tersebut menendang siswanya yang ketahuan merokok di sekolah.
Meski guru itu akhirnya mendapatkan balasan yang lebih kejam, yakni orang tua murid tidak terima dan balas menganiaya guru tersebut dengan cara diketapel hingga mata kanannya pecah dan buta permanen.
ASN di Trenggalek Tidak Bebas Beli Beras, Diminta Beli Beras dari Petani Lokal, Ini Lo Infonya
“Apapun alasannya, seorang guru tidak boleh melakukan tindak kekerasan,” ujarnya pada jurnalis Lingkarwilis.com , Jumat (4/8/2023).
Kata Heri Nurdianto, tugas guru adalah mengembangkan karakter siswa dan itu tidak memerlukan kekerasan verbal apalagi fisik. Untuk itu guru profesional seharusnya paham tentang ilmu pedagogik dan memahami berbagai pendekatan dan strategi pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar (KBM).
“guru harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik dan yang terpenting sabar dan tenang dalam mendidik dan mendisiplinkan siswa,” lanjutnya.
Sedangkan mengenai balasan orang tua siswa yang nekat menganiaya guru juga tidak dibenarkan. Perbuatan tersebut sudah masuk ranah pidana, apa lagi penganiayaan yang dilakukan wali siswa terhadap guru tersebut mengakibatkan luka parah dan cacat permanen.
“sama-sama salah karena sama sama menggunakan kekerasan, ingat negara kita negara hukum,” tegasnya.
Untuk diketahui, viral di Twitter kejadian seorang guru olahraga bernama Zaharman (58) di Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu yang mata kanannya mengalami kebutaan permanen setelah dikatapel wali siswa.
Zaharman dikabarkan memarahi dan menendang siswanya berinisial PD (16) karena ketahuan merokok.
Setelah PD lapor ke ayahnya berinisal AJ, dia tidak terima dan kemudian menganiaya Suharman menggunakan ketapel tepat mengenai mata kanannya.
Banyak warganet yang prihatin dengan kejadian ini. Di satu sisi mayoritas warganet merasa kasihan pada guru tersebut karena menjadi korban kekerasan fisik oleh orang tua siswa, di sisi lain juga menyayangkan kenapa cara mendidik menggunakan aksi kekerasan.
Pemilik akun Twitter @hilda_shafra komentar : “Posisi gue kalo jadi orang tuanya, bakal gue omelin sih anaknya. Diluar entah gimana guru negur, tp tau rokok itu banyak efek negatifnya jadi bakal gue cecer anaknya dulu. Baru bilang MAKASIH BANYAK ke gurunya. Bahkan kalo bole gue kasi sembako bukan diketapel,” cuitnya.
Akun @wahyuni9 : “Baca berita ada guru yg hrs kelihangan salah satu matanya krn diketapel ortu siswa yg ga terima anaknya ditegur merokok,
Knp yah berita skrang mkin serem dan makin sadis separah inikah dunia,” tulisnya.
Demikian juga pemilik akun @dm_Aslihan menanggapi dengan empati terhadap guru tersebut, ” Ya ampun guru harus bagaimana? GAJI SEMBARANGAN, Mendidik disepelekan, ngasih tau malah diketapel ,” komen @dm_Aslihan.***
Editor : Hadiyin