Nganjuk, Lingkarwilis.com – Kelangkaan elpiji melon atau elpiji 3 kilogram di sejumlah wilayah di Kabupaten Nganjuk masih dikeluhkan warga. Seperti di wilayah Sukorejo dan Tanjungrejo yang masuk wilayah Kecamatan Loceret, dimana warga sulit mendapat elpiji subsidi tersebut. Padahal elpiji 3 kilogram merupakan kebutuhan pokok mereka.
“Biasanya beli di toko tetangga, tapi pagi tadi kosong,ya bingung juga mau masak,” keluh ibu iza warga Dusun Besuk Desa Sukorejo kepada jurnalis Lingkarwilis.com, Senin (31/7/2023)
Terkait dengan harga, ibu 2 anak ini menjelaskan masih normal yakni Rp 19 ribu, “Tapi yang sampai langka, seperti bulan kemarin harganya mencapai Rp 24 ribu,” katanya.
Bukan hanya dikeluhkan pengguna, kelangkaan elpiji 3 kilogram juga dikeluhkan para pengecer. Samuji pengecer elpiji di Desa Tanjungrejo menyampaikan, dia terpaksa menolak pembeli karena memang stok di tokonya kosong.
” Sudah sebulan terakhir kosong sejak pagi tadi saya nolak pembeli karena memang tidak ada stok” katanya kepada jurnalis Lingkarwilis.com.
Karena hal itulah Samuji hanya melayani pelanggan yang biasa membeli di tokonya utamanya tetangga sekitar rumah, ” Yang beli dari luar desa banyak, tapi ya tidak dilayani meskipun ada, karena stok itu untuk tetangga kanan kiri sini saja,” jelasnya.
Senada dengan Samuji, pengecer lain di Jalan Monginsidi Kelurahan Payaman Kota Nganjuk juga mengeluhkan minimnya pasokan elpiji melon sejak sebulan terakhir.
“Sehari hanya dapat pasokan paling 10 tabung saja pak, setiap hari nolak pembeli, saya utamakan pelanggan,” katanya.
Meskipun untuk harga tidak mengalami kenaikan, namun karena sangat berkurangnya stok para pengecer memilih memberikan kepada pelanggan ketimbang pembeli dari luar lingkungannya.***
Reporter : Agus Karyono
Editor : Hadiyin