Kunjungi Blitar, Gubernur Jawa Timur Terpilih Khofifah Cicipi Blackthorn, Durian Sultan di Kebun Srengat

Kunjungi Blitar, Gubernur Jawa Timur Terpilih Khofifah Cicipi Blackthorn, Durian Sultan di Kebun Srengat
Gubernur terpilih Khofifah Indar Parawansa ketika mencicipi durian premium duri hitam atau blackthorn. (aziz)

Blitar, LINGKARWILIS.COM – Gubernur Jawa Timur terpilih, Khofifah Indar Parawansa, melakukan kunjungan ke Blitar. Ini merupakan lawatan perdananya sejak memenangkan pemilihan gubernur Jawa Timur pada 27 November lalu.

Dalam kunjungan tersebut, Khofifah mendatangi kebun durian milik mantan anggota DPRD Jawa Timur, Anna Luthfie, yang berlokasi di Dusun Sendung, Desa Ngaglik, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar.

Di lahan seluas 1 hektar tersebut, Khofifah menggelar berbagai kegiatan, termasuk berbincang dengan warga, memanen durian, dan menanam bibit durian. Durian yang dipanen merupakan varietas unggulan, seperti durian super tembaga, blackthorn (duri hitam), musang king, dan bawor.

Baca juga : Sidak Mamin, Satgas Pangan Kabupaten Kediri Tak Temukan Barang Kadaluarsa

Khofifah mengungkapkan bahwa Anna Luthfie adalah sosok yang sudah lama dikenalnya. Beberapa waktu lalu, Anna mengiriminya durian premium yang dikenal sangat lezat. “Saya dikirimi durian oleh Mas Anna, dan saya unggah di media sosial,” ujar Khofifah.

Unggahan tersebut ternyata menarik perhatian Konsulat Jenderal dan Duta Besar Tiongkok yang penasaran dengan keberadaan durian musang king dan blackthorn di Jawa Timur. Khofifah membenarkan bahwa durian premium tersebut memang tersedia di Kabupaten Blitar.

Menurut Khofifah, durian-durian yang dibudidayakan Anna merupakan komoditas yang sangat diminati, terutama di pasar internasional. Jika dikelola dengan baik, kebun durian semacam ini berpotensi memberikan keuntungan besar.

Baca juga : Tukang Becak Tanpa Identitas Ditemukan Meninggal di Hutan Kota Kediri

Sebagai contoh, dalam lahan seluas 1 hektar, hasil panen dalam lima tahun bisa mencapai Rp 2 miliar. Durian blackthorn, yang dikenal sebagai durian sultan, bahkan bisa mencapai harga lebih dari Rp 400 ribu per kilogram.

“Rasanya memang luar biasa, legit dan manis dengan warna kuning yang menarik. Tak heran jika harganya mahal. Ciri khasnya ada bintik seperti bintang pada kulitnya,” jelas Khofifah.

Ia menambahkan bahwa pengembangan durian premium seperti ini dapat menjadi potensi unggulan bagi Jawa Timur. Dengan dukungan cuaca yang mendukung di beberapa daerah, tanaman ini bisa menjadi sumber ekonomi baru. “Diperlukan sosialisasi dan edukasi mengenai teknik budidaya durian yang baik. Mas Anna sudah memulai langkah tersebut,” tambahnya.

Sementara itu, pemilik Republik Durian Farm, Anna Luthfie, menyatakan kesiapannya untuk bekerja sama dengan pemerintah provinsi dalam pengembangan durian premium. Ia juga menyoroti banyaknya lahan tidur di Jawa Timur yang bisa dimanfaatkan.

“Menanam durian itu mudah, yang penting tersedia air. Dalam waktu empat tahun sudah bisa panen. Jika Malaysia bisa menjadikan durian sebagai komoditas unggulan, maka Blitar juga bisa,” pungkas Anna.

Dengan potensi besar ini, Blitar berpeluang menjadi pusat penghasil durian premium di Indonesia, membuka jalan bagi ekspor dan memperkuat sektor pertanian lokal.***

Reporter : Aziz Wahyudi

Editor : Hadiyin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *