Masih Ingat 4 Gempa Bumi Terbesar yang Pernah Terjadi di Indonesia? 

LINGKARWILIS.COM – Indonesia terletak di Cincin Api Pasifik, merupakan salah satu negara yang paling sering mengalami gempa bumi di dunia. 

Adanya letak geografis ini menjadikan Indonesia termasuk dalam daerah yang rawan terhadap aktivitas seismik yang kuat. 

Tercatat, di Indonesia pernah beberapa kali terjadi bencana alam gempa bumi mulai dari intensitas ringan, sedang, hingga dahsyat.

Adapun empat gempa bumi terbesar yang pernah mengguncang Indonesia dan dampak yang ditimbulkan setelah guncangan. 

1 Gempa Aceh 2004

Pada 26 Desember 2004, gempa berkekuatan 9,1-9,3 skala Richter mengguncang Samudera Hindia. Fenomena ini menyebabkan tsunami besar yang menghancurkan pantai barat Aceh dan daerah sekitarnya. 

Gempa ini adalah salah satu yang terkuat dalam sejarah dan menghasilkan tsunami yang menewaskan lebih dari 230.000 orang di 14 negara, termasuk Indonesia. 

Kerusakan di Aceh sangat parah, dengan banyak infrastruktur dan rumah yang hancur, serta dampak sosial dan ekonomi yang signifikan.

2 Gempa Yogyakarta 2006

Pada 27 Mei 2006, gempa berkekuatan 5,9 skala Richter mengguncang Yogyakarta dan sekitarnya. 

Gempa ini menyebabkan kerusakan besar di kota Yogyakarta dan Bantul, serta menewaskan lebih dari 5.700 orang dan melukai ribuan lainnya. 

Rumah dan bangunan banyak yang runtuh, dan daerah ini mengalami dampak yang mendalam terhadap kehidupan sehari-hari.

3 Gempa Lombok 2018

Serangkaian gempa mengguncang Pulau Lombok pada bulan Juli dan Agustus 2018. Gempa pertama yang terjadi pada 29 Juli berkekuatan 6,4 skala Richter diikuti oleh gempa utama pada 5 Agustus dengan kekuatan 7,0 skala Richter. 

Gempa ini menyebabkan kerusakan besar di Lombok dan Sumbawa, dengan lebih dari 500 orang tewas dan ribuan rumah rusak. 

Krisis kemanusiaan muncul setelah gempa, termasuk kebutuhan mendesak akan bantuan dan rekonstruksi.

4 Gempa Bumi Sulawesi 2018

Pada 28 September 2018, gempa berkekuatan 7,5 skala Richter mengguncang Sulawesi Tengah, disertai dengan tsunami yang menghantam kota Palu dan Donggala. 

Gempa ini menyebabkan likuifaksi fenomena di mana tanah berperilaku seperti cairan yang menyebabkan kerusakan lebih parah. 

Lebih dari 4.300 orang tewas, dan banyak orang hilang, serta kerusakan infrastruktur yang luas.

Dampak dan Upaya Pemulihan

Setiap gempa terjadi meninggalkan bekas yang mendalam baik dari segi kerusakan fisik maupun dampak sosial ekonomi. 

Pemulihan dari bencana ini memerlukan waktu yang lama dan melibatkan upaya besar dari pemerintah, organisasi kemanusiaan, dan masyarakat internasional.

Indonesia terus berupaya memperbaiki sistem peringatan dini dan kesiapsiagaan untuk mengurangi dampak bencana di masa depan. 

Pendidikan tentang mitigasi bencana juga menjadi fokus utama untuk meningkatkan ketahanan masyarakat terhadap gempa bumi dan bencana lainnya.

Penulis: Rafika Pungki Wilujeng 

Editor: Shadinta Aulia Sanjaya