Meski Anggaran Terbatas, Bupati Ponorogo Tekankan Grebeg Suro 2025 Tetap Spektakuler

Salah satu kegiatan Grebeg Suro yakni Festival Nasional Reog Ponorogo (FNRP).
Salah satu kegiatan Grebeg Suro yakni Festival Nasional Reog Ponorogo (FNRP).

PONOROGO, LINGKARWILIS.COM – Meskipun menghadapi keterbatasan anggaran, Pemerintah Kabupaten Ponorogo menegaskan komitmennya untuk menyelenggarakan Grebeg Suro 2025 dengan kualitas pertunjukan yang tetap mengesankan. Acara tahunan yang juga masuk dalam Kalender Event Nasional (KEN) ini akan digelar sepanjang bulan Juni.

Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko menegaskan, meski alokasi dana APBD tahun ini hanya sebesar Rp350 juta—lebih rendah dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp450 juta—standar pelaksanaan Grebeg Suro harus tetap tinggi. Ia mendorong agar kreativitas dan kolaborasi menjadi kunci dalam menutupi kekurangan dana.

“Kami memang menganggarkan lebih kecil, bukan karena pelit, tapi kami ingin memberikan ruang apresiasi terhadap nilai budaya dan kegagahan Grebeg Suro. Mari kapitalisasi semangat ini jadi kekuatan dalam penyelenggaraan,” ujar Kang Giri, sapaan akrabnya, usai memimpin rapat pleno Grebeg Suro 2025.

Baca juga : Stasiun Kediri Padat Penumpang, Rute ke Jakarta dan Bandung Jadi Favorit Selama Libur Idul Adha

Ia juga menantang jajaran dinas terkait untuk mampu memaksimalkan potensi sponsorship dan sinergi antar pihak tanpa membebani anggaran daerah. “Harus kreatif, tampil hebat dengan anggaran terbatas. Kualitas pertunjukan jangan sampai turun, justru harus lebih memukau,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Disbudparpora Ponorogo, Judha Slamet Sarwo Edi, menyampaikan bahwa kebutuhan keseluruhan untuk Grebeg Suro tahun ini diperkirakan mencapai Rp5,7 miliar. Sebagian besar dialokasikan untuk pembangunan venue, panggung, dan perlengkapan pertunjukan yang menelan biaya sekitar Rp4,7 miliar.

Untuk menyiasati anggaran, Pemkab menggandeng EO Penjaga Bumi dari Bandung. “Kerja sama dengan EO akan mengatur detail teknis dan kreativitas. Tiket masuk acara tetap sama seperti tahun lalu, namun kemungkinan ada tambahan layanan dari EO yang menjadi daya tarik tersendiri,” jelas Judha.

Baca juga : Musim Kemarau Lebih Pendek, Dispertabun Kediri Dorong Petani Optimalkan Irigasi dan Pompa Air untuk Tanam Padi

Rangkaian Grebeg Suro 2025 telah dimulai sejak 4 Juni dengan pembacaan Al-Qur’an (Simaan) di Pendopo Agung. Agenda akan berlangsung hingga 29 Juni dan ditutup dengan kegiatan Grebeg Suro Adventure Trail di Kecamatan Jambon.***

Reporter: Sony Dwi Prastyo
Editor: Hadiyin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *