Lingkarwilis.com, Kediri – Pemandangan di Jalan Patiunus dan Jalan Sriwijaya Kota Kediri tampak kurang sedap menyusul kembali menjamurnya pedagang kaki lima di sepanjang trotoar setempat.
Terlihat banyak pedagang yang membuka lapak di trotoar seperti penjual barang bekas, helm, servis lampu, batu akik, kompor dan handphone. Padahal dulu mereka sudah dipindahkan di pasar loak di daerah Kaliombo.
Namun berdasarkan penelusuran dan investigasi jurnalis lingkarwilis.com, mayoritas para pedagang yang saat ini berjualan di Jalan Patiunus dan Jalan Sriwijaya warga luar Kota Kediri.
Jakfar, salah satu pedagang asal Kabupaten Kediri mengaku sudah lama buka lapak di jl Patiunus. Dia memberanikan diri untuk membuka lapak lagi di tempat terlarang berjualan tersebut karena lokasinya strategis dan banyak pembeli.
Bahkan dia berani mengajak teman-temannya sesama pedagang untuk berjualan di tempat tersebut.
“Saya tahu mas, jualan di sini dilarang, tapi ini urusan perut ,kalau suruh bubar ya bubar aja, besok buka lagi”ujar Jakfar pada Lingkarwilis.com, Senin (28/8/2023)
Para pedagang juga mengaku nekat berjualan di lokasi terlarang karena mayoritas punya tanggungan membayar hutang ke rentenir yang sistem angsurannya per hari dengan bunga yang tinggi.
“kalau saya tidak jualan di sini dan tidak dapat uang lalu buat mengangsur di bank plecit apa yang diandalkan” ujar UJ, pedagang lainnya.
Untuk diketahui, tahun 2014, Pemkot Kediri melalui Satpol PP sudah menertibkan pedagang yang buka lapak di sepanjang trotoar jalan di Jalan Patiunus dan Jalan Sriwijaya.
Mereka kemudian dipindah ke Pasar Loak di kawasan Kelurahan Kaliombo melalui proses panjang termasuk melibatkan DPRD Kota Kediri dalam urusan kebijakan.***
Reporter : Ahmad Fitriyadi
Editor : Hadiyin