Kediri, LINGKARWILIS.COM – Seorang perempuan paruh baya penyandang disabilitas tuna rungu dan tuna wicara bernama Diah Ari Susanti (43) warga Jalan Letjen Suprapto Kelurahan Banjaran Kecamatan/Kota Kediri tertabrak Kereta Api (KA) Matarmaja jurusan Malang-Pasar Senin di perlintasan KA KM 186+5/6 Kelurahan Jagalan/Kecamatan Kota Kediri, Senin (23/10/2023) siang.
Sesuai data dari sejumlah saksi di TKP, peristiwa berawal ketika Amin Rais (28) warga setempat melihat korban sedang berjalan melintas jalur kereta api yang berada di depan rumahnya.
Sesaat kemudian Kereta Api Matarmaja Jurusan Malang – Pasar Senin no KA 233 sedang melintas di lokasi.
Eman, Penyandang Disabilitas di Tulungagung Tidak Ada yang Mau Daftar Seleksi PPPK 2023
“Si saksi Amin Rais ini langsung meneriaki korban untuk memberitahu karena ada kereta api sedang melintas,” kata Kapolsek Kediri Kota, Kompol Ridwan Sahara.
Menurut Ridwan Sahara, korban yang pada saat itu tidak mendengar teriakan saksi terus menyebrang ke jalur kereta api. Karena jarak dekat, sehingga membuat korban tertabrak gerbong kedua kereta api tersebut hingga membuatnya terjatuh.
Melihat kejadian itu, warga langsung mendatangi dan membawa korban menuju ke RS Bhayangkara Kota Kediri.
“Korban ini mengalami luka robek pada pelipis kepala sebelah kiri,” tambahnya.
Lebih lanjut dia menambahkan, berdasarkan keterangan yang didapatkan petugas di lokasi, korban merupakan penyandang disabilitas tuna rungu dan tuna wicara sejak lahir. Sebelum kejadian tersebut, korban diketahui keluar dari rumah sekitar pukul 10.00 WIB.
“Saat ini korban masih dalam perawatan intensif di IGD RS Bhayangkara Kota Kediri,” ungkap Kapolsek Kediri Kota.
Sementara itu Deputy Vice President PT KAI (Persero) Daop 7 Madiun, Irene Margareth Konstantine mengimbau masyarakat untuk tidak beraktivitas di jalur kereta api. Larangan tersebut selain membahayakan diri sendiri, juga mengganggu perjalanan kereta api.
“Dengan tertibnya masyarakat dan peran optimal seluruh stakeholder, diharapkan keselamatan di jalur kereta api dapat terwujud. Sehingga perjalanan kereta api tidak terganggu dan masyarakat juga selamat ,” tutup Irene Margareth.***
Reporter: Rizky Rusdiyanto
Editor : Hadiyin