Daerah  

Pilkada 2024 Tulungagung: Partisipasi Pemilih Menurun Dibandingkan Pemilu

Pilkada 2024 Tulungagung: Partisipasi Pemilih Menurun Dibandingkan Pemilu
Ilustrasi pemilihan Pilkada 2024 Tulungagung menurun

LINGKARWILIS.COM – Tingkat kehadiran masyarakat dalam Pilkada 2024 di Tulungagung tidak memenuhi target yang ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) daerah. Dibandingkan Pemilu 2024, tingkat partisipasi kali ini menunjukkan penurunan yang signifikan.

Ketua KPU Tulungagung, Moh. Lutfi Burhani menjelaskan bahwa hasil Pilkada 2024 tidak sesuai ekspektasi. Sebelum pelaksanaan, KPU sempat menetapkan target partisipasi sebesar 80 persen. Namun, hanya sekitar 71 persen dari total 866.030 pemilih yang tercatat dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) menggunakan hak pilihnya.

Menurut Lutfi, partisipasi dalam Pilkada 2024 lebih rendah dibandingkan Pemilu 2024 yang mencapai 82 persen. Ia menambahkan, angka tersebut masih bersifat sementara karena proses rekapitulasi suara di tingkat kecamatan masih berlangsung.

Pj Wali Kota Kediri dan Forkopimda Kota Kediri Sowan Kediaman KH Anwar Manshur Ponpes Lirboyo, Mohon Didoakan Agar Pemilu Kota Kediri Berjalan Lancar

Data final baru akan diketahui setelah rekapitulasi selesai di tingkat kabupaten yang dijadwalkan pada 4 Desember 2024. Berdasarkan pemantauan sementara, tingkat partisipasi hanya mencapai sekitar 71 persen.

Saat diminta menjelaskan penyebab rendahnya partisipasi, Lutfi menyatakan bahwa pihaknya telah berupaya keras melakukan sosialisasi, termasuk kepada pemilih pemula.

Meski demikian, sikap sebagian masyarakat yang kurang peduli diduga menjadi salah satu penyebab utama. Lutfi menilai banyak warga yang merasa Pilkada tidak berdampak langsung pada kehidupan mereka sehingga memilih untuk tidak memberikan suara.

Logistik Pemilu 2024 di Kecamatan Pesantren, Kota Kediri Didistribusikan, Ini Infonya

Selain itu, Lutfi mengungkapkan bahwa hasil debat pasangan calon (Paslon) sebelumnya kemungkinan turut memengaruhi keputusan masyarakat untuk tidak memilih.

Ia menduga kekecewaan terhadap kualitas debat membuat sebagian masyarakat merasa enggan berpartisipasi. Menurutnya, mereka yang tidak hadir di tempat pemungutan suara mungkin berpikir bahwa pemimpin yang dipilih tidak akan membawa perubahan berarti dalam kehidupan mereka.

Reporter : Mochammad Sholeh Sirri
Editor : Shadinta Aulia Sanjaya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *