LINGKARWILIS.COM – Pendaftaran peserta didik baru (PPDB) jenjang SMP di Tulungagung telah berakhir, namun sayangnya masih banyak sekolah yang belum mencapai kuota.
Beberapa di antaranya bahkan hanya menerima 10 siswa baru sehingga berdampak pada penerimaan dana bantuan operasional sekolah (BOS).
Syaifudin Juhri, Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Tulungagung, menjelaskan bahwa PPDB SMP di Tulungagung dilaksanakan dalam dua gelombang.
Dari 48 SMP Negeri yang berpartisipasi, hanya 17 di antaranya yang berhasil mencapai kuota penerimaan siswa baru untuk tahun ajaran 2024/2025.
“Dari 35 SMPN yang belum mencapai kuota, ada 22 sekolah dengan pagu penerimaan di bawah 100 siswa baru,” kata Syaifudin Juhri pada Senin (1/7/2024).
Pada gelombang kedua PPDB, seharusnya ada potensi 467 anak yang dapat mendaftar ke 35 SMPN yang belum mencapai kuota.
Namun, hanya 38 anak yang mendaftar secara online, beberapa siswa mungkin mendaftar secara langsung ke sekolah pilihannya, terutama yang belum mencapai kuota.
“Dari 38 pendaftar, hanya 18 anak yang diterima melalui sistem, sementara sisanya mendaftar secara langsung,” tambah Syaifudin.
Adapun beberapa SMPN yang mendapat jumlah siswa baru di bawah 10 orang adalah SMPN 2 Rejotangan (4 siswa), SMPN 2 Tanggunggunung (9 siswa), SMPN 3 Bandung (6 siswa), dan SMPN Satu Atap Sendang (9 siswa).
Dengan jumlah siswa yang tidak memenuhi kuota ini dapat mempengaruhi alokasi dana BOS yang diterima sekolah.
Syaifudin juga mengajak masyarakat untuk melaporkan jika ada anak usia sekolah yang belum mendapat tempat di sekolah segera dilaporkan agar bisa sekolah, dengan batas waktu sampai pembelajaran di tahun ajaran baru 2024/2025 hingga Senin (15/7/2024) mendatang.
Reporter : Mochammad Sholeh Sirri
Editor: Shadinta Aulia Sanjaya