Plt Kepala Lapas Kelas IIA Kediri, Budi Ruswanto, kepada jurnalis lingkarwilis.com mengatakan bahwa program ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan keterampilan membaca Al-Qur’an kepada warga binaan, tetapi juga sebagai bagian dari upaya rehabilitasi dan reintegrasi sosial.
“Kami melihat perubahan yang positif dari narapidana tersebut, dan kami percaya bahwa dengan berbagi ilmu agama, ia dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi warga binaan lainnya,” ujar Budi, Rabu (12/6/2024).
Program belajar mengaji ini diikuti dengan antusias oleh para warga binaan. Setiap hari, mereka berkumpul di masjid lapas untuk belajar membaca dan memahami Al-Qur’an. Beberapa dari mereka mengaku merasa lebih tenang dan mendapatkan pencerahan spiritual dari kegiatan ini.
Salah satu warga binaan yang mengikuti kelas mengaji, sebut saja Ahmad, menyatakan bahwa ia sangat bersyukur atas kesempatan ini.
Pihak lapas berharap, dengan adanya program seperti ini, proses rehabilitasi narapidana dapat berjalan lebih efektif.