Sunarto mengungkapkan bahwa ada berbagai faktor penyebab penularan HIV, termasuk penggunaan jarum suntik secara bergantian dan hubungan seksual. Namun, ia menegaskan bahwa penyebab utama penularan HIV di Trenggalek adalah melalui hubungan seksual dengan pasangan yang terinfeksi.
Baca juga : KPU Kota Kediri Tekankan Pentingnya Peran Media dalam Pilkada 2024
Penularan HIV tidak hanya terjadi pada orang dewasa; bayi yang lahir dari ibu yang terinfeksi juga berisiko. Oleh karena itu, semua ibu hamil diwajibkan menjalani pemeriksaan HIV. Apabila ditemukan kasus, mereka akan mendapatkan perawatan khusus untuk mengurangi risiko penularan kepada bayi, baik dalam proses persalinan maupun melalui pemberian ASI.
Sunarto juga menekankan pentingnya deteksi dini melalui skrining, yang mencakup ibu hamil, narapidana di lembaga pemasyarakatan, dan wanita penjaja seks. Pengobatan dini menjadi sangat krusial dalam mengendalikan penyebaran HIV.
Lebih lanjut, edukasi dan penyuluhan di sekolah-sekolah menengah pertama dan atas juga akan digencarkan. Kampanye pencegahan HIV akan melibatkan duta serta pelayanan bagi remaja melalui Kader PIK R dan duta Genre, serta melibatkan peran aktif masyarakat.
Baca juga : Berawal dari Karyawan Swasta, Dandy Julianto, Kini Jadi Owner Sukses Dimsum Boona di Kediri
“Dengan edukasi yang intensif dan keterlibatan berbagai pihak, kami berharap dapat menekan angka kasus HIV di Trenggalek dan memberikan perlindungan yang lebih baik bagi masyarakat, terutama bagi kelompok rentan,” tutup Sunarto.***
Reporter: Angga Prasetya
Editor : Hadiyin