Daerah  

Ratusan Pendekar di Lamongan Menangis di Hadapan Orang Tua, Ini Infonya

Para pendekar bersimpuh dan menangis di hadapan orang tuanya masing-masing
Para pendekar menangis di hadapan orang tua (suprapto)

Lamongan, LINGKARWILIS.COM – Ratusan pendekar yang terlibat kericuhan di Jalan Karanggeneng – Sukodadi Kabupaten Lamongan berjalan dengan langkah tertunduk dari sel mereka menuju Gedung SKJ Mapolres Lamongan, di mana orang tua mereka telah menunggu dengan penuh kekhawatiran.  Sesampainya di lokasi mereka bersimpuh dan menangis di hadapan orang tuanya masing-masing.

Kasat Bimas Polres Lamongan AKP Turkhan Badri memberi pengarahan dan wejangan kepada pelaku dan pihak orang tua dalam agenda pemulangan para pendekar tersebut.

“Kepada orang tua agar meningkatkan lagi pengawasan dan perhatian kepada anak – anaknya, baik di dalam maupun di luar rumah, jangan sampai salah pergaulan dan mengikuti kegiatan-kegiatan yang tidak ada manfaatnya,” ujar Kasat Binmas Polres Lamongan, AKP Turkhan Badri, saat berbicara di hadapan para pesilat dan orang tua mereka, Kamis (29/2/2024).

Pj Wali Kota Kediri Imbau Warga Tidak Panic Buying,  Kepala BULOG Kediri Sebut Sudah Ada Daerah yang Panen Padi

Turkhan juga menekankan pentingnya pengawasan waktu bagi anak-anak.

“Jika anak belum pulang di atas pukul 20.00 WIB, agar dicari keberadaannya. Jangan sampai menjadi korban atau pelaku tindak pidana,” tambahnya.

Sebelum dipulangkan bersama orang tua, para pesilat diminta untuk meminta maaf secara langsung kepada orang tua masing – masing.

Mereka dengan tulus bersimpuh di kaki orang tua mereka, memohon maaf atas kesalahan yang telah dilakukan.

Baca juga : Kunjungan Presiden Jokowi ke Booth Kota Kediri Menjadi Penyemangat Para Pelaku UMKM, Ini Harapan Pj Wali Kota Kediri Zanariah

Tangisan pecah di antara orang tua dan anak – anak mereka saat momen sungkeman dan permintaan maaf berlangsung.

Di tengah isak tangis, terdengar nasihat bijak dari para orang tua agar tak mengulangi kesalahan yang sama.

Dalam keadaan terpukul, para pesilat hanya bisa menunduk dan mendengarkan nasihat dengan seksama.

Tak lama kemudian, terlihat mereka turut menangis, menyesali perbuatannya. Sebelum pulang, orang tua para pesilat juga diminta untuk menandatangani surat pernyataan.

Kasi Humas Polres Lamongan, Ipda Andi Nur Cahya menambahkan, bahwa ada total 160 pesilat yang diamankan terdiri dari 156 laki – laki dan 4 perempuan dipulangkan, sementara 5 pelaku yang membawa senjata tajam masih diamankan untuk penyelidikan lebih lanjut.

“Para pelaku yang membawa senjata tajam akan dijerat dengan UU Darurat Nomor 12 tahun 1951,” tegasnya.***

Reporter : Suprapto
Editor : Hadiyin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *