Lingkarwilis.com – Meski sejumlah sekolah negeri tingkat SD dalam PPDB tahun 2023 ini hanya mendapatkan siswa yang sedikit bahkan ada beberapa lembaga yang hanya mendapatkan 1 siswa, namun tak membuat Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Kediri melakukan penggabungan atau merger.
Hingga kini beberapa SD Negeri di Kabupaten Kediri yang memperoleh siswa sedikit tersebut masih melanjutkan proses kegiatan belajar mengajar (KBM).
“yang jelas kita memastikan tidak ada anak yang tidak sekolah, yang utamanya itu, bukan masalah jumlah sekolah dan sebagainya,” ujar Nurhidayat Wasis, Kepala Bidang Pendidikan SD Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri, Rabu (23/08/2023).
Wasis menambahkan, merger atau penggabungan lembaga sekolah negeri bisa saja dilakukan namun harus melalui kajian dengan mempertimbangkan banyak faktor.
Sejumlah faktor tersebut antara lain adalah pengaturan SDM pendidik dan tenaga kependidikan, jarak antar lembaga dan aturan penggabungan lembaga yang harus dilakukan dalam satu gugus yang sama.
“Merger atau menutup itu nanti, perlu ada kajian dulu, semuanya tergantung kebijakan kepala dinas,” lanjut Wasis.
Merger atau penggabungan sekolah di Kabupaten Kediri, kata Wasis, terakhir pada 2013. Hingga tahun 2023 ini belum ada rencana melakukan merger lagi.
“sekali lagi, ngomong merger itu nanti, yang pasti semua anak di Kabupaten Kediri bisa sekolah karena ada lembaganya, entah itu siswanya 3, 4, 7 atau berapapun yang penting sekolah,” ucap Wasis.
Sesuai informasi yang diperoleh Lingkarwilis.com, ada ratusan SD negeri di Kabupaten Kediri yang kekurangan murid selama beberapa tahun terakhir.
Bahkan 2 lembaga SD negeri hanya mendapatkan 1 siswa yakni di SDN Sukorejo, Kecamatan Gurah dan SDN Gadungan 2 yang berada di Kecamatan Puncu.***
Reporter : Agus Sulistyo
Editor : Hadiyin
