Untuk itu puluhan warga Desa Tegalombo, Kecamatan Kauman, Ponorogo memprotes dan mempertanyakan hasil seleksi tersebut kepada panitia.
“Kami menduga ada kecurangan, tes seleksi ini hanya sekedar formalitas saja. Nama nama pengisi perangkat sudah ditentukan sebelumnya,” ungkap Muchamad Usup salah satu warga, kepada wartawan, Rabu (6/9/2023).
“Tidak usah seleksi percuma pasti tidak lolos, yang jadi perangkat sudah pasti,” ujar Muchamad Usup geram.
Oleh sebab itu, kata Muchamad dirinya bersama warga serta peserta tes yang sempat diintimidasi menolak hasil keputusan panitia penyelenggara. Penolakan itu karena tidak adanya transparansi tes seleksi perangkat desa.
“Kami menolak, ini tidak fair dan tidak transparan,” tegasnya.
Sementara itu, Camat Kauman, Nur Huda Rifai saat dikonfirmasi membantah jika seleksi perangkat desa tersebut sudah dikondisikan. Menurutnya, seluruh proses seleksi sudah sesuai alur dan mekanisme yang ada.
Kendati demikian, pihaknya memberikan kesempatan kepada warga maupun peserta yang tidak puas terhadap hasil seleksi perangkat desa untuk melayangkan sanggahan di masa sanggah selama tiga hari kedepan.
“Kita ada masa sanggah, silakan bisa menggunakan fasilitas tersebut. Masa sanggah dimulai hari Rabu hingga Jumat nanti. Harus ada bukti yang menyertai, kita juga akan klarifikasi seperti apa nanti,” imbuhnya.
Hal senada, juga diungkapkan ketua panitia seleksi perangkat desa, Shahudi. Menurutnya ia hanya bertugas sebagai panitia jika pun ada kecurangan tentu harus disertai dengan bukti.
Apalagi oknum pejabat tersebut tidak berkompeten serta tidak masuk dalam kepanitiaan seleksi.
“Protes bukan kepada panitia, tapi kepada ketua panwas yakni camat bukan kepada panitia, itu salah sasaran. Jika panitia keliru melanggar pasal berapa harus jelas,” tutupnya.***
Reporter : Sony Dwi Prastyo
Editor : Hadiyin