Daerah  

Seleksi Perangkat Desa Diduga Dimainkan, Warga Desa Tegalombo, Kauman, Ponorogo Bergolak

Masyarakat Desa Tegalombo, Kecamatan Kauman, Ponorogo bergolak sebab penyelenggaraan seleksi perangkat desa di desa setempat diduga dimainkan.
Masyarakat Desa Tegalombo, Kecamatan Kauman, Ponorogo bergolak sebab penyelenggaraan seleksi perangkat desa di desa setempat diduga dimainkan.
Ponorogo, Lingkarwilis.com – Masyarakat Desa Tegalombo, Kecamatan Kauman, Ponorogo bergolak sebab  penyelenggaraan seleksi perangkat desa di desa setempat diduga dimainkan.
Indikasi yang membuat warga curiga adalah nama-nama calon perangkat desa yang terpilih sudah beredar di kalangan masyarakat padahal hasil seleksi belum diumumkan.

Untuk itu puluhan warga Desa Tegalombo, Kecamatan Kauman, Ponorogo memprotes dan mempertanyakan hasil seleksi tersebut kepada panitia.

“Kami menduga ada kecurangan, tes seleksi ini hanya sekedar formalitas saja. Nama nama pengisi perangkat sudah ditentukan sebelumnya,” ungkap Muchamad Usup salah satu warga, kepada wartawan, Rabu (6/9/2023).

Kata Muchamad Usup, pelaksanaan tes seleksi perangkat Desa Tegalombo digelar pada Selasa 5 September 2023, telah menghasilkan 5 peserta yang dinyatakan menang, guna mengisi 5 formasi lowongan.

Namun tiga hari sebelum pelaksanaan tes seleksi perangkat, sejumlah peserta didatangi oleh pejabat pemkab yang meminta peserta tersebut tidak ikut dalam tes, karena nama nama yang terpilih sudah disiapkan.

“Tidak usah seleksi percuma pasti tidak lolos, yang jadi perangkat sudah pasti,” ujar Muchamad Usup geram.

Oleh sebab itu, kata Muchamad dirinya bersama warga serta peserta tes yang sempat diintimidasi menolak hasil keputusan panitia penyelenggara. Penolakan itu karena tidak adanya transparansi tes seleksi perangkat desa.

“Kami menolak, ini tidak fair dan tidak transparan,” tegasnya.

Sementara itu, Camat Kauman, Nur Huda Rifai saat dikonfirmasi membantah jika seleksi perangkat desa tersebut sudah dikondisikan. Menurutnya, seluruh proses seleksi sudah sesuai alur dan mekanisme yang ada.

“Tidak benar jika yang diprotes oleh warga sudah dikondisikan, seleksi kita laksanakan sesuai dengan mekanisme yang ada,” tegasnya.

Kendati demikian, pihaknya memberikan kesempatan kepada warga maupun peserta yang tidak puas terhadap hasil seleksi perangkat desa untuk melayangkan sanggahan di masa sanggah selama tiga hari kedepan.

“Kita ada masa sanggah, silakan bisa menggunakan fasilitas tersebut. Masa sanggah dimulai hari Rabu hingga Jumat nanti. Harus ada bukti yang menyertai, kita juga akan klarifikasi seperti apa nanti,” imbuhnya.

Hal senada, juga diungkapkan ketua panitia seleksi perangkat desa, Shahudi. Menurutnya ia hanya bertugas sebagai panitia jika pun ada kecurangan tentu harus disertai dengan bukti.

Apalagi oknum pejabat tersebut tidak berkompeten serta tidak masuk dalam kepanitiaan seleksi.

“Protes bukan kepada panitia, tapi kepada ketua panwas yakni camat bukan kepada panitia, itu salah sasaran. Jika panitia keliru melanggar pasal berapa harus jelas,” tutupnya.***

Reporter : Sony Dwi Prastyo
Editor : Hadiyin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *