Daerah  

Sering Kemalingan, Ternyata Juga Menjadi Salah Satu Masalah di Pasar Loak Kaliombo Kota Kediri  

Sering Kemalingan, Ternyata Juga Menjadi Salah Satu Masalah di Pasar Loak Kaliombo Kota Kediri
Salah satu pedagang pasar loak memberikan keterangan pada jurnalis lingkarwilis.com (bidu)

Kediri, LINGKARWILIS.COM – Persoalan yang dihadapi pedagang pasar loak Kaliombo ternyata bukan hanya sebatas lapak yang tidak memadai namun ternyata juga masalah keamanan.

Sejumlah pedagang pasar loak Kaliombo yang ditemui jurnalis Lingkarwilis.com mengaku bahwa pasar loak Kaliombo tidak aman karena pedagang sering kemalingan. Meski hanya barang bekas, namun para maling tetap doyan.

Subagyo, salah satu pedagang di pasar loak Kaliombo mengatakan jaminan keamanan sangat diperlukan agar para pedagang tenang. Namun selama ini pemerintah daerah tidak memikirkan itu.

Baca juga : Warga Tembelang Jombang Curi Sepeda di Pare, Kediri, Alasannya untuk Biaya Tahlilan Ibunya

“Sudah lapaknya rusak, kalau hujan becek bahkan banjir, ditambah lagi pedagang sering kehilangan dagangannya,” ujar pedagang alat pertanian bekas ini.

Senada yang disampaikan Subagyo, Mawardi pedagang lainnya mengatakan, persoalan yang dihadapi para pedagang pasar loak muncul karena mereka berada di lokasi yang awalnya memang hanya untuk sementara.

“Ini awalnya kan sementara, rencananya mau dibuatkan pasar, tapi lha sementara kok sampai 10 tahun lebih, akhirnya ya begini, masalahnya macam-macam, ya maling, ya banjir saat hujan dan kondisi lapak yang rusak,” tambahnya.

Baca juga : Membangun Sinergi Media dan Polisi, Kapolres Kediri Kota yang Baru Kunjungi Kantor PWI Kediri 

Mawardi mengaku dia dan semua pedagang merasa ditelantarkan sehingga kemudian menggelar aksi beberapa hari lalu ke Disperdagin.

“Kami ingin pasar loak ini diurus serius seperti pasar-pasar lainnya,” harap Mawardi.
Untuk diketahui, puluhan pedagang pasar loak Kaliombo Kota Kediri menggeruduk Kantor Dinas Perdagangan dan Industri (Disperdagin) di Jalan Penanggungan Kota Kediri Senin (5/2/2024) lalu.

Mereka protes karena Pemerintah Kota Kediri melakukan pembiaran dan tidak peduli terhadap nasib para pedagang  yang ada di pasar loak. Pemerintah Kota Kediri mereka anggap tidak mau tahu kondisi dan nasib mereka saat ini.

Para pedagang merasa menjadi korban pembiaran karena pasar loak yang kini menjadi tempat mereka berjualan dan mencari rejeki tidak diperhatikan.

Pasar situasinya seperti apa, kondisi lapak dan kiosnya sepeti apa serta situasi  perdagangan di sana bagaimana, Pemkot tidak mau tahu.

Sementara itu Kepala Disperdagin Kota Kediri Wahyu Kusuma saat menerima aspirasi perwakilan pedagang pasar loak mengakui Pemkot Kediri selama ini memang kurang perhatian pada para pedagang.

Ke depan pihaknya berkomitmen untuk membenahi sarana dan prasarana fisik, lapak maupun kios yang rusak termasuk sistem drainase yang ada di pasar loak.***

Reporter : Agus Sulistyo Budi

Editor : Hadiyin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *