Tulungagung, LINGKARWILIS.COM – Palang pintu di dua perlintasan kereta api di Desa Gilang, Kecamatan Ngunut, Tulungagung, telah dipasang secara swadaya oleh penduduk setempat.
Tindakan ini diambil karena perlintasan kereta tersebut sering digunakan oleh pengendara dan dianggap berpotensi menyebabkan kecelakaan.
Johanes Bagus Kuncoro, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Tulungagung, mengonfirmasi bahwa dua perlintasan di Desa Gilang telah dipasangi palang pintu secara mandiri.
Lagi, Warga Desa Semen Kecamatan Semen Kabupaten Kediri Bergejolak, Kembali Pertanyakan Progam PTSL
“Palang pintu tersebut dioperasikan secara manual oleh relawan, yang sebelumnya mendapat dorongan dari petugas Keselamatan, Ketertiban, dan Kelancaran Lalu Lintas (Kamseltibcar) Polres Tulungagung,” katanya, Rabu (06/12/2023).
Kamseltibcar Polres Tulungagung melakukan pemantauan dan menganggap area tersebut berisiko kecelakaan dengan kereta api utama.
Pemasangan palang pintu secara swadaya dilakukan oleh masyarakat setempat sebagai langkah preventif terhadap potensi kecelakaan. Perlintasan sebidang tersebut dianggap berisiko karena tingkat kepadatan lalu lintas yang tinggi dan sering dilewati oleh masyarakat.
Palang pintu perlintasan tersebut sudah beroperasi selama beberapa minggu terakhir, dioperasikan secara manual oleh relawan setiap kali kereta api melintas.
Meskipun pemasangan palang pintu secara swadaya telah dilakukan, rencana pembangunan palang pintu di Delapan titik perlintasan sebidang di Kabupaten Tulungagung sedang diajukan oleh Dinas Perhubungan.
Namun, perlintasan di Desa Gilang belum mendapat rekomendasi dari Dirjen Perkeretaapian dan masih dalam proses survei sebelum diberikan rekomendasi.***
Reporter : Muhammad Sholeh Sirri
Editor : Hadiyin
