Trenggalek, LINGKARWILIS.COM – Pada semester pertama tahun 2024, tangkapan ikan nelayan di Kabupaten Trenggalek mencapai 8.746,76 ton. Namun, meski jumlah tangkapan melimpah, harga jual ikan di pasaran justru mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.
Kepala Dinas Perikanan Trenggalek, Cusi Kurniawati, menyatakan bahwa harga ikan yang lebih rendah ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk lemahnya daya serap pasar, sehingga stok ikan yang melimpah menyebabkan sejumlah tempat penyimpanan (cold storage) penuh.
Cusi juga menyebut bahwa kualitas ikan turut mempengaruhi harga jual. Ikan dengan kualitas rendah, seperti yang mengalami pecah perut atau berukuran di bawah standar, cenderung memiliki harga lebih rendah karena tidak bisa masuk ke dalam proses pemindangan.
Untuk mengatasi situasi ini, Dinas Perikanan Trenggalek telah melakukan berbagai langkah, termasuk meningkatkan kualitas tangkapan ikan melalui pelatihan pengolahan, pemasaran, dan pemberian bantuan peralatan.
Cusi berharap bahwa langkah-langkah ini akan membantu mendongkrak nilai jual ikan, mengingat Trenggalek merupakan salah satu daerah produksi ikan utama. Pada tahun 2024, Trenggalek menargetkan produksi ikan sebesar 28.171,90 ton, dan hingga semester pertama, target tersebut telah tercapai sebesar 31 persen.
Dia juga berharap bahwa antara Agustus hingga Oktober, yang merupakan puncak musim ikan, target produksi bisa tercapai dan harga jual ikan dapat meningkat.
Jenis ikan yang sering ditangkap oleh nelayan Trenggalek meliputi layang, lemuru, dan tongkol, yang menjadi andalan dalam produksi perikanan di daerah tersebut.***Reporter : Angga Prasetya
Editor : Hadiyin