Tanpa sepengetahuan keluarga lainnya, pelaku tiba-tiba mencekik leher anaknya.
“Ketika kejadian, istri pelaku, kakek korban, dan anggota keluarga lainnya sedang di teras rumah, jadi mereka tidak menyaksikan insiden tersebut,” kata AKP Kasiyanto, Senin (13/5/2024).
Menurut Kasiyanto, pelaku mencekik dan kemudian membungkam korban dengan bantal hingga menyebabkan kematian. Setelah itu, pelaku keluar rumah dan merokok.
Namun, ketika melihat pelaku keluar tanpa anaknya, seorang anggota keluarga yang berada di luar masuk ke dalam rumah dan menemukan korban dalam keadaan tidak bernyawa.
“Korban ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa di sofa ruang tengah rumahnya,” ungkapnya.
Keluarga korban segera meminta bantuan medis, namun sayangnya korban sudah tidak bernyawa saat diperiksa oleh petugas medis.
Pelaku kemudian diamankan oleh polisi tanpa perlawanan ketika ditemukan di rumahnya dan dibawa ke Polsek Rejotangan.
Berdasarkan informasi dari polisi, pelaku baru saja pulang dari Taiwan selama 10 hari sejak tahun 2023. Pelaku dipulangkan karena mengalami depresi alia stres. Bahkan karena stres pelaku terlibat dalam aksi kerusuhan selama di Taiwan.
“Pelaku mengalami depresi sejak berada di luar negeri, dan hal ini berujung pada tragedi menghilangkan nyawa anaknya,” tambahnya.***