LINGKARWILIS.COM – Menjelang Hari Raya Idul Adha, berkah usaha turut dirasakan Heru Subandi (56), perajin tusuk sate asal Dusun Sedamar, Desa Talun Kidul, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang. Menekuni usaha ini selama 17 tahun, Heru kini kembali disibukkan dengan lonjakan permintaan dari berbagai daerah.
Dalam sebulan terakhir, permintaan tusuk sate melonjak tajam. Tidak hanya datang dari wilayah Jombang, pesanan juga berdatangan dari Kediri, Mojokerto, hingga Malang.
“Alhamdulillah, ini rezeki dari Gusti Allah. Kami bisa produksi sampai tiga kuintal tusuk sate,” ujarnya saat ditemui di tempat produksi, Selasa (20/5/2025).
Bersama sejumlah pekerja, Heru mengolah bambu ori menjadi tusuk sate siap pakai. Proses produksi dilakukan secara bertahap, mulai dari pemotongan bambu, pencetakan, penjemuran, pengovenan hingga peruncingan. Untuk memenuhi pesanan tiga kuintal, dibutuhkan sekitar 150 batang bambu.
Polres Malang Ungkap 28 Kasus Kriminal Selama Operasi Pekat II Semeru 2025
Harga tusuk sate bervariasi, tergantung ukuran dan kemasan. Untuk kemasan kecil dijual mulai Rp5.000 per ons, sedangkan ukuran besar bisa mencapai Rp12.500 per ons.
Tak hanya para pedagang dan pemilik toko, pembeli juga datang dari masyarakat umum yang tengah mempersiapkan kebutuhan Idul Adha, baik untuk konsumsi keluarga maupun kegiatan syukuran setelah penyembelihan hewan kurban. “Omzet per bulan bisa mencapai Rp60 juta,” kata Heru. (st2/ag)
Editor: Shadinta Aulia Sanjaya