Blitar, LINGKARWILIS.COM – Tiga hari setelah diterjang banjir bandang, kehidupan di Desa Sambigede, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar, mulai kembali normal. Namun, kebutuhan air bersih masih menjadi persoalan mendesak bagi warga yang terdampak.
Sumur-sumur yang menjadi sumber air utama banyak yang tertutup lumpur atau airnya masih keruh akibat banjir. “Air bersih sangat kami butuhkan. Semoga kondisi sumur segera kembali normal,” ujar Kepala Desa Sambigede, Roihan Al Madzhar, pada Selasa (3/12).
Sejak Minggu pagi (1/12), warga telah bergotong-royong membersihkan rumah, terutama teras, ruang tamu, dan perabotan yang terkena banjir. Pembersihan dilakukan secara swadaya, dengan dukungan dari aparat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan relawan. “Semoga tidak terjadi banjir lagi,” harap Roihan.
Baca juga : Rekapitulasi Suara Kecamatan di Kabupaten Kediri Berjalan Lancar, Bawaslu Pastikan Tanpa Kendala
Sebanyak 29 kepala keluarga (KK) dengan total 99 jiwa terdampak banjir di Desa Sambigede. Tingkat kerusakan bervariasi, dari ringan hingga parah. Selain air bersih, warga juga memerlukan sembako dan matras untuk tidur.
“BPBD sudah memberikan bantuan berupa matras dan pakaian layak, tetapi jumlahnya masih kurang,” tambah Roihan. Saat ini, pasokan air bersih didapatkan dari PMI dan BPBD, sementara warga yang rumahnya hanyut mengungsi ke rumah tetangga atau kerabat.
Hujan deras yang melanda Kecamatan Binangun tidak hanya merendam rumah, tetapi juga merusak empat jembatan di wilayah tersebut. Tiga desa terdampak banjir adalah Sambigede, Kedungwungu, dan Birowo.
Baca juga : Hilang Saat Mencari Kayu Bakar, Kakek di Ponorogo Ditemukan Tewas di Lereng Gunung
Di Desa Birowo, banjir bahkan menghancurkan satu kompleks pemakaman umum, menyebabkan beberapa makam rusak dan jenazah hanyut terbawa arus. Selain itu, sejumlah ternak warga, seperti kambing, juga hilang.
Situasi ini mengingatkan pentingnya mitigasi dan bantuan yang lebih memadai untuk membantu warga bangkit dari dampak bencana.***
Reporter : Aziz Wahyudi
Editor : Hadiyin