Lingkarwilis.com – Agenda berlibur sebaiknya bukan hanya untuk mendapatkan kesenangan belaka, tetapi alangkah baiknnya juga mendapatkan tambahan nilai positif.
Salah satu liburan atau berwisata yang mempunyai nilai adalah wisata sejarah. Wisata sejarah adalah cara yang baik untuk mengetahui sejarah suatu tempat, mengenal budaya, dan menikmati keindahan alam, salah satunya di Blitar
Wisata sejarah menjadi salah satu cara paling populer untuk menelusuri sejarah, memahami budaya, dan menikmati keindahan alam di Blitar. Wisata ini menghubungkan para tamu dengan sejarah suatu tempat.
Dengan mengunjungi tempat-tempat yang terkait dengan sejarah di Blitar, para tamu dapat melihat bagaimana zaman berubah dan bagaimana orang hidup di masa lalu. Wisata sejarah juga dapat membantu para tamu mengenal budaya di Blitar dan menikmati keindahan alam.
Di Blitar terdapat beberapa tempat wisata sejarah yang memukau. Kota ini terkenal dengan sejarahnya yang kaya dan berbagai macam bangunan bersejarahnya yang masih terawat dengan baik.
Berikut sejumlah wisata sejarah yang ada di Blitar yang juga cocok dijadikan sebagai destinasi wisata :
1. Perpustakaan Proklamator Bung Karno
Tempat wisata sejarah di Blitar ini bisa dibilang cukup unik dan menarik. Hal ini dikarenakan tempat wisata ini bisa kita manfaatkan untuk menambah pengetahuan kita tentang sejarah bangsa Indonesia.
Tempat ini sebenarnya merupakan bagian dari Perpustakaan Kepresidenan dan perpustakaan khusus. Penamaan perpustakaan Bung Karno sendiri tidak sembarangan.
Tempat ini menggunakan nama Bung Karno agar pengunjung tempat ini dapat memiliki sikap seperti Bung Karno yang ingin mempelajari dan mendalami sejarah bangsa Indonesia.
Selain itu, letak museumnya sendiri tidak jauh dari makam Bung Karno sendiri, melainkan museum ini terletak di Jl. Kalasan No.1, Bendogerit, Sananwetan, Kota Blitar diresmikan pada tahun 2004 oleh Presiden Republik Indonesia saat itu yaitu Megawati Soekarnoputri.
Kita tidak perlu membayar sepeserpun untuk menikmati setiap buku yang disimpan di museum ini. Kami hanya harus datang dan menandatangani buku tamu. Suasana museum ini bisa dibilang cukup nyaman dan akan membuat Anda betah.
Meski bangunan ini tergolong baru, namun nilai sejarah yang dikandungnya sangat besar. Ada banyak buku berharga yang mengisahkan dan menulis tentang gerakan kemerdekaan, serta buku-buku yang menulis tentang gerakan sebelum perjuangan kemerdekaan.
Jika Anda menyukai segala sesuatu yang berbau sejarah, kawasan ini adalah tujuannya.
2. Tugu peringatan PETA
Pasukan Relawan Pembela Tanah Air atau PETA pada dasarnya adalah tentara yang dibentuk oleh Jepang. Pasukan tersebut terdiri dari orang-orang Indonesia setempat yang ingin bergabung dengan tentara dan diharapkan dapat membantu Jepang dalam bidang militer.
Pembentukan angkatan bersenjata PETA sendiri terjadi pada tahun 1943, sedangkan pusat latihan militer PETA sendiri berlokasi di Bogor. Gedung pusat pelatihan kini telah diubah menjadi museum PETA.
Tugu peringatan PETA sendiri dirancang untuk memperingati pemberontakan PETA 14 Februari 1945. Saat hari itu diperingati sebagai hari kasih sayang, tentara PETA menjadikan hari itu memberontak.
Sayangnya, bagaimanapun, dapat dikatakan bahwa pemberontakan itu tidak berhasil. Hal ini mengakibatkan banyak tentara PETA ditangkap dan dirawat oleh militer Jepang. Banyak tentara Peta yang ditangkap Jepang dibantai di kawasan Pantai Ancol.
Pemerintah Blitar sendiri kemudian membangun gedung ini untuk mengenang jasa para pahlawan yang gugur demi kemerdekaan.
Selain patung Sudanco Supriyadi, terdapat pula enam patung tokoh lainnya yakni Chudancho Dr. Soeryo Ismail, Shodanco Soeparjono, Budanco Soedarmo, Shodanco Moeradi, Budanco Halir Mangkudijaya dan Budancho Sunanto.
3. Makam Bung Karno
Jika berbicara tentang Blitari, hal pertama yang terlintas di pikiran adalah makam Bung Karno. Memang keberadaan makam ini memiliki nilai tersendiri bagi bangsa Indonesia. Orang Indonesia mencintai Bung Karno sebagai sosok penjelas yang sangat penting.
Hal ini dibuktikan dengan meninggalnya dan jenazahnya harus dibawa ke Blitar, banyak orang yang menghormat jenazahnya dalam perjalanan. Selain itu, banyak peziarah datang mengunjungi makamnya dan berdoa bersamanya.
Tak heran jika jamuan makan Bung Karno menjadi sebuah pemandangan sejarah yang sangat berharga. Bisa dibilang pengunjung jamuan makan Bung Karno tidak pernah sepi. Orang-orang selalu datang untuk berdoa.
Yang datang ke makam Bung Karno tidak hanya dari kota Blitar. Terkadang peziarah datang dari luar kota Blitar. Dan tidak sedikit dari mereka adalah tokoh-tokoh bangsa yang memegang peranan penting.***
Editor : Hadiyin