LINGKARWILIS.COM – Terjadinya petir menjadi salah satu fenomena alam yang paling sering terjadi, terutama saat hujan turun dalam intensitas yang tinggi.
Melansir dari laman Wikipedia, petir, kilat, atau halilintar merupakan fenomena alam yang sering terjadi di musim hujan.
Terjadinya petir ditandai dengan munculnya kilatan cahaya terang yang hanya berlangsung sesaat. Kilatan cahaya tersebut kemudian diikuti oleh suara gemuruh yang dikenal sebagai guruh.
Selisih waktu antara munculnya cahaya dan suara disebabkan oleh perbedaan kecepatan cahaya dan kecepatan suara.
Sementara itu, melansir dari laman BMKG Kupang, petir merupakan fenomena alam yang terjadi akibat pelepasan muatan listrik dari satu lokasi ke lokasi lain di atmosfer.
Ponorogo Diterjang Banjir Setelah Diguyur Hujan Deras, Ini Daerah yang Terdampak
Proses ini melibatkan arus listrik yang sangat tinggi, bersifat sementara (singkat), dan memiliki panjang yang dapat mencapai beberapa kilometer.
Pelepasan muatan ini terjadi karena adanya konsentrasi muatan positif dan negatif di dalam awan atau perbedaan muatan antara awan dan permukaan bumi.
Fenomena ini terjadi akibat adanya perbedaan potensial antara awan dengan bumi. Muatan awan terbentuk karena pergerakan awan yang terus terjadi secara teratur.
Selama pergerakan ini, awan saling berinteraksi, sehingga muatan negatif terkonsentrasi di salah satu sisi (atas atau bawah), sedangkan muatan positif terkumpul di sisi lainnya.
Ponorogo Diterjang Banjir Setelah Diguyur Hujan Deras, Ini Daerah yang Terdampak
Ketika perbedaan potensial antara awan dan bumi cukup besar, muatan negatif (elektron) akan dilepaskan dari awan ke bumi atau sebaliknya untuk mencapai kesetimbangan.
Dalam proses pelepasan muatan ini, elektron bergerak melalui udara sebagai mediumnya.
Ketika elektron berhasil menembus batas isolasi udara, terjadilah ledakan suara yang sering kita sebut sebagai petir.
Fenomena ini lebih sering terjadi pada musim hujan dan di daerah antara pegunungan dan lautan.
Hal ini karena kadar air yang lebih tinggi dalam udara menurunkan daya isolasinya, sehingga arus lebih mudah mengalir.
Selain itu, karena awan dapat memiliki muatan negatif dan positif, petir juga bisa terjadi antar awan yang bermuatan berbeda.
Nah itulah proses terjadinya petir yang mungkin masih belum kalian tahu. Jangan lupa hati-hati ya!
Penulis: Rafika Pungki Wilujeng
Editor: Shaidnta Aulia Sanjaya