Kediri, LINGKARWILIS.COM – Untuk mencegah meluasnya penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak, petugas Polsek Ngadiluwih melakukan patroli kewilayahan dan memantau secara langsung pasar hewan di Desa Purwokerto Ngadiluwih.
Langkah ini diambil untuk memastikan pasar hewan benar-benar tutup sementara, sebagai bagian dari upaya pengendalian penyebaran virus PMK pada ternak berkuku belah.
Kapolsek Ngadiluwih, AKP Agung Syaifudin, melalui Aiptu Miko, Kanit Bhabinkamtibmas Polsek Ngadiluwih, menegaskan pentingnya peran Bhabinkamtibmas dalam mengedukasi masyarakat, terutama peternak, mengenai bahaya PMK dan cara pencegahannya.
Baca juga : Wabup Kediri Pantau Program MBG di SMP Negeri I Kayen Kidul
“Sesuai arahan pimpinan, kami harus aktif terlibat dalam situasi ini, mengingat banyak ternak di Kabupaten Kediri yang terpapar PMK. Oleh karena itu, kami melakukan patroli kewilayahan, termasuk memastikan pasar hewan tutup sementara hingga virus PMK mereda,” ujar Aiptu Miko.
Pasar hewan Purwokerto Ngadiluwih, yang merupakan salah satu pasar hewan terbesar di wilayah Kabupaten Kediri bagian selatan, akan ditutup mulai Senin (13/1) hingga Selasa (28/1).
Penutupan ini bertujuan untuk memutus rantai penularan PMK dengan mengurangi transaksi hewan selama periode tersebut.
Baca juga : Kasus PMK di Kediri Bertambah, 101 Sapi Baru Terpapar
“Kami berharap pedagang dan peternak dapat memahami prosedur penutupan ini dan menyadari bahaya PMK bagi sapi. Selain itu, kami mengimbau agar peternak menjaga kesehatan ternak, kebersihan kandang, serta segera mengkarantina dan mengobati ternak yang terindikasi PMK. Jika ada gejala, segera konsultasikan dengan tim kesehatan hewan dari DKPP Kabupaten Kediri,” tambahnya.
Dengan penutupan pasar hewan ini, diharapkan kasus PMK di Kabupaten Kediri dapat segera mereda atau hilang, sehingga dapat melindungi sektor peternakan di wilayah tersebut.***
Reporter: Agus Sulistyo Budi
Editor: Hadiyin