Pasar Legi Kota Blitar Semakin Sepi, Perlu Strategi dan Harapan untuk Kembali Ramai

asar Legi Kota Blitar Semakin Sepi: Strategi dan Harapan untuk Kembali Ramai
Pasar Legi, Pasar Ikon Kota Blitar Semakin Sepi, Kalah dengan Online (Aziz )

Blitar, LINGKARWILIS.COM – Pasar Legi, yang menjadi salah satu ikon Kota Blitar, kini menghadapi tantangan berat. Banyak pedagang mengeluhkan sepinya pembeli, terutama setelah kehadiran pasar online yang semakin mendominasi.

Ketua Komisi II DPRD Kota Blitar, Yohan Tri Waluyo, menyoroti kondisi ini sebagai dampak perkembangan teknologi.

“Zaman sekarang semuanya serba canggih. Belanja online menjadi pilihan utama banyak orang, sehingga pasar tradisional seperti Pasar Legi mulai sepi,” ujar Yohan usai kunjungan ke Pasar Legi bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Kamis (16/1/2025).

Menurutnya, para pedagang telah berupaya maksimal untuk menarik pembeli, namun hasilnya belum memuaskan. Masalah ini diperparah oleh pandemi Covid-19 dan kebakaran yang pernah melanda pasar tersebut.

Baca juga : Dewan Apresiasi Program Makan Bergizi Gratis di Kabupaten Kediri

Terutama kios di lantai 2, yang sebagian besar menjual barang non-makanan seperti pakaian, tas, sandal, dan aksesori, mengalami penurunan pengunjung paling signifikan.

Pemerintah Kota (Pemkot) Blitar sebenarnya telah mengambil sejumlah langkah untuk menghidupkan kembali Pasar Legi. Fasilitas seperti dua unit eskalator telah disediakan, dan berbagai acara telah digelar di kompleks pasar untuk menarik pengunjung. Namun, upaya ini belum mampu memberikan hasil yang signifikan.

Yohan mengusulkan agar para pedagang tetap kompak dengan membuka kios mereka secara serempak. “Jika banyak kios yang tutup, suasana pasar akan semakin sepi. Kompak membuka kios adalah salah satu langkah awal untuk menarik pembeli,” tegasnya.

Baca juga : Untuk Cegah HMPV, Terapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat, Ini Pesan Kadinkes Kabupaten Kediri

Selain itu, dewan juga mengusulkan program pinjaman lunak tanpa agunan dari bank milik Pemkot Blitar. Dengan plafon hingga Rp15 juta, pinjaman ini diharapkan dapat memberikan modal usaha bagi pedagang yang mengalami kesulitan finansial.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Blitar, Hakim Sisworo, berencana melibatkan influencer muda untuk mempromosikan pasar melalui konten di media sosial. Langkah lain adalah mendirikan pusat oleh-oleh khas Blitar di pasar, yang diharapkan menjadi daya tarik tambahan.

“Kami juga akan melibatkan komunitas teknologi untuk mengajari pedagang berjualan secara online. Dengan begitu, mereka dapat bersaing dengan pasar online dan memanfaatkan media sosial untuk memperluas jangkauan pelanggan,” ungkap Hakim.

Data menunjukkan bahwa ratusan kios di lantai 2 Pasar Legi tidak aktif, bahkan beberapa di antaranya telah disegel karena dibiarkan kosong selama berbulan-bulan. Inisiatif seperti revitalisasi dan pelatihan digital diharapkan dapat menghidupkan kembali aktivitas ekonomi di pasar tradisional ini.

Dengan berbagai langkah strategis, baik dari pemerintah maupun pedagang, Pasar Legi diharapkan mampu kembali ramai dan menjadi pusat aktivitas ekonomi yang hidup di Kota Blitar.***

Reporter: Aziz Wahyudi
Editor: Hadiyin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *