TikTok Dilarang di Amerika, Pengguna Beralih ke Red Note yang Juga Made in China!

TikTok Dilarang di Amerika, Pengguna Beralih ke Red Note yang Juga Made in China!
Ilustrasi TikTok dilarang di Amerika, pengguna beralih ke Red Note (Pexels/cottonbro studio)

LINGKARWILIS.COM – Dengan adanya larangan penggunaan TikTok di Amerika yang akan segera berlaku, para kreator berusaha mencari platform pengganti.

Banyak kreator yang beralih ke pesaing langsung TikTok, seperti Instagram Reels dan YouTube Shorts.

Namun, dibalik kabar ini ada pesaing baru yang hadir yakni Xiaohongshu, aplikasi media sosial asal Tiongkok yang sering disebut sebagai “Red Note”.

Awalnya, Red Note lebih berfokus pada audiens di Tiongkok tetapi dalam minggu ini, aplikasi tersebut dibanjiri pengguna dari Amerika hingga menduduki peringkat pertama di App Store selama dua hari berturut-turut.

Lirik Bunga Maaf – The Lantis yang Viral dan Trending di TikTok, FYP di Kalian Juga Kan?

Sementara itu, Lemon8, aplikasi lain dari ByteDance selaku perusahaan pemilik TikTok berada di posisi kedua.

Kedua aplikasi ini, influencer dan fashionista asal Tiongkok muncul berdampingan dengan pengguna Amerika yang memamerkan keterampilan pertukangan atau petualangan mereka menyusuri Sungai Mississippi.

Meski demikian, kecil kemungkinan aplikasi terbaru ini atau Lemon8 akan menjadi platform jangka panjang bagi pengguna di Amerika. Keduanya juga menghadapi tekanan regulasi yang sama seperti TikTok.

Namun, lonjakan popularitas ini mencerminkan kebutuhan mendesak pengguna untuk menemukan media sosial baru, ketidakmauan mereka terhadap pesaing lokal TikTok, dan ketidakpuasan terhadap larangan yang dianggap terlalu mengatur.

DKPP Kediri Gelar Vaksinasi untuk 7050 Dosis Vaksin PMK

Asal Mula Larangan TikTok

Munculnya larangan pada aplikasi ini berasal dari undang-undang yang disahkan Kongres tahun lalu, yang memaksa ByteDance untuk menjual platform tersebut sebelum 19 Januari atau menghadapi larangan di AS.

Mereka kemudian menggugat undang-undang ini, mengklaim pelanggaran kebebasan berbicara.

Namun, pekan lalu, Hakim Mahkamah Agung menunjukkan keraguan terhadap argumen hukum perusahaan tersebut.

Karena ByteDance menyatakan tidak akan menjual TikTok, larangan ini kemungkinan besar akan berlaku pada Minggu mendatang.

Bhabinkamtibmas Kelurahan Kaliombo Edukasi Peternak Sapi Terkait Pencegahan Wabah PMK

Melansir dari laman time.com, The Wall Street Journal melaporkan bahwa pejabat Tiongkok sedang mempertimbangkan kemungkinan Elon Musk untuk berinvestasi atau mengelola operasi TikTok di AS.

Para pengguna dari platform berbagai foto dan video ini mulai beralih ke platform lain.

Perusahaan Amerika, seperti Snap, telah bersiap menghadapi migrasi ini dengan meluncurkan Program Monetisasi baru yang memungkinkan penempatan iklan dalam video kreator.

Didirikan pada 2013 sebagai panduan belanja online, RedNote kemudian beralih ke media sosial dan e-commerce.

Dengan lebih dari 300 juta pengguna, aplikasi ini menampilkan konten seperti vlog perjalanan, tutorial kecantikan, video hewan, dan pelajaran bahasa.

Resep Wedang Ronde ala Chef Devina Hermawan yang Simple dan Nikmat, Cocok untuk Musim Hujan!

Platform ini juga menawarkan pasar daring langsung, format yang populer di Asia tetapi jarang ditemukan di AS.

Meski diperkirakan akan menjadi pengganti TikTok, banyak juga yang merasa “RedNote” hanya menjadi pelarian sementara.

Beberapa pengguna khawatir RedNote akan lebih cepat menyensor konten yang bersifat politis, seksual, atau terkait LGBTQ.

Selain itu, aplikasi ini juga berpotensi dilarang di Amerika Serikat karena undang-undang yang melarang aplikasi milik negara asing.

Penulis: Rafikan Pungki Wilujeng
Editor: Shadinta Aulia Sanjaya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *