LINGKARWILIS.COM – FOMO atau Fear of Missing Out adalah fenomena psikologis yang semakIn merasuki anak dan remaja akibat penggunaan media sosial yang terlalu sering.
FOMO adalah tekanan untuk terus terhubung dengan dunia online, takut ketinggalan hal-hal yang sedang terjadi atau pengalaman melihat teman mereka di media sosial.
Dampak FOMO pada anak bisa sangat signifikan dan perlu dipahami oleh orangtua serta pengasuh untuk membantu mereka mengatasi perasaan ini dengan sehat.
Maka dari itu, mari kita bahas lebih lanjut tentang dampak FOMO pada anak dan remaja akibat media sosial yang perlu diketahui orang tua.
1 Perasaan Tidak Aman dan Cemas
Anak-anak yang mengalami FOMO cenderung merasa tidak aman dan cemas ketika mereka merasa tidak terhubung dengan apa yang terjadi di media sosial. Mereka khawatir akan kehilangan momen-momen penting atau kegiatan yang dilakukan oleh teman-teman mereka.
2 Gangguan Emosional
FOMO dapat menyebabkan gangguan emosional pada anak-anak, termasuk perasaan sedih, cemburu, atau kesepian. Mereka mungkin merasa tertekan atau tidak berharga jika merasa tidak mampu meniru gaya hidup atau pengalaman yang mereka lihat di media sosial.
3 Gangguan dalam Konsentrasi dan Belajar
Anak-anak yang terlalu terlibat dalam media sosial karena FOMO mungkin mengalami kesulitan dalam memusatkan perhatian pada tugas-tugas sekolah atau aktivitas lainnya. Ini dapat berdampak negatif pada kinerja akademis dan kemampuan belajar mereka.
4 Gangguan Tidur
FOMO dapat menyebabkan gangguan tidur pada anak-anak, karena mereka mungkin merasa perlu untuk tetap terjaga atau terhubung dengan media sosial sepanjang malam agar tidak ketinggalan informasi atau interaksi yang terjadi.
5 Perubahan Perilaku
Anak-anak yang mengalami FOMO mungkin menunjukkan perubahan perilaku, seperti menjadi lebih tergantung pada teknologi, menarik diri dari interaksi sosial langsung, atau menjadi lebih cemas dan paranoid.
Mengatasi Dampak FOMO pada Anak
1 Pengertian dan Kesadaran: Orangtua dan pengasuh perlu memahami bahwa FOMO adalah masalah yang nyata dan dapat berdampak pada kesejahteraan anak-anak. Diskusikan dengan mereka tentang pentingnya kesadaran diri dan pengendalian terhadap perasaan FOMO.
2 Pembatasan Waktu Layar: Tetapkan batasan waktu yang jelas untuk penggunaan media sosial anak-anak dan dorong mereka untuk menghabiskan waktu dengan kegiatan di dunia nyata yang memberikan kepuasan dan koneksi sosial yang sehat.
3 Keterlibatan dalam Aktivitas Positif: Ajak anak-anak untuk terlibat dalam kegiatan yang memperkuat kepercayaan diri dan minat mereka di luar media sosial. Ini bisa termasuk olahraga, seni, atau organisasi sosial.
4 Pentingnya Koneksi Sosial Langsung: Berbicaralah kepada anak-anak tentang pentingnya interaksi sosial langsung dengan teman-teman dan keluarga. Dorong mereka untuk menghabiskan waktu bersama orang-orang yang mereka sayangi di dunia nyata.
5 Model Perilaku Positif: Orangtua harus menjadi contoh yang baik dengan menggunakan media sosial secara bertanggung jawab dan menunjukkan bahwa kebahagiaan dan kepuasan tidak selalu bergantung pada apa yang terjadi di dunia online.
Dampak FOMO pada anak-anak akibat media sosial adalah masalah yang semakin penting untuk diperhatikan dan diatasi.
Dengan pemahaman yang kuat, batasan yang jelas, dan dukungan yang tepat dari orangtua dan pengasuh, anak-anak dapat belajar mengatasi perasaan FOMO dengan cara yang sehat dan mengembangkan hubungan yang positif dengan teknologi.
Editor: Shadinta Aulia Sanjaya