Kediri, LINGKARWILIS.COM – Kasus meninggalnya dua bersaudara, Femala Purwoko Sari (40) dan Yuyen Febriyana Sari (38), masih menjadi bahan perbincangan warga Dusun Mitiran, Desa Rembang, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, serta desa-desa sekitarnya. Keduanya ditemukan tewas dalam kondisi membusuk di rumah mereka.
Femala dan Yuyen merupakan anak dari pasangan almarhum Joko, seorang tukang cat bengkel, dan almarhumah Ida, ibu rumah tangga.
Keduanya diketahui pernah mengalami depresi berat dan sempat menjalani pengobatan selama satu bulan di Pondok Pak Purnomo, seorang polisi di Lamongan yang dikenal ahli menangani orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
Baca juga : PKL Dilarang Berjualan di Kawasan Pedestrian Jalan Soekarno-Hatta Kediri
Hal ini dikonfirmasi oleh Sulistio, Kepala Dusun Mitiran, yang menyatakan bahwa selama proses pengobatan, perangkat desa dan ketua RT turut mendampingi keduanya. Sulistio juga mengungkapkan bahwa Femala dan Yuyen dikenal tertutup serta jarang bersosialisasi dengan tetangga.
“Mereka sangat tertutup dan cenderung menolak bantuan. Bahkan, ketika kami memberikan bantuan beras, mereka malah menolaknya dan membuangnya,” ujar Sulistio, Senin (6/1/2025).
Sulistio menambahkan bahwa kedua perempuan tersebut memiliki latar belakang pendidikan yang cukup tinggi. Meski warga dan perangkat desa telah menunjukkan kepedulian, kisah hidup keduanya berakhir tragis.
Baca juga : Dian Elektronik Banjaran Kota Kediri Kebanjiran Pesanan Sound Horeg Pasca Tahun Baru 2025
Setelah proses autopsi, jenazah keduanya dimakamkan di pemakaman umum desa setempat. Sulistio bersama perangkat desa turut mengantarkan pemakaman jenazah mereka pada Senin siang.***
Reporter : Rizki Rusydianto
Editor : Hadiyin