Harga Cabai di Ponorogo Melejit, Seratus Ribu Hanya Dapat 1 Kilo

Harga Cabai di Ponorogo Melejit, Seratus Ribu Hanya Dapat 1 Kilo
Suprihatin salah satu pedagang di pasar Legi Ponorogo (Sony)

Ponorogo, LINGKARWILIS.COM – Awal tahun membawa lonjakan tajam harga cabai di Ponorogo, yang terus meningkat hingga pekan kedua Januari. Di Pasar Legi Ponorogo, harga cabai segar kini mencapai Rp 100.000 per kilogram.

Menurut Suprihatin, seorang pedagang di pasar tersebut, tingginya curah hujan menjadi penyebab utama melonjaknya harga cabai.

“Banyak cabai yang busuk karena hujan, sehingga stok dari petani berkurang dan harga melonjak,” jelasnya.

Baca juga : KPU Kota Kediri Tetapkan Vinanda Prameswati dan Qowimmudin Thoha Sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Terpilih 2024-2029

Ia menambahkan, proses penyortiran cabai segar menjadi tantangan tersendiri. Dari 10 kilogram cabai yang diterima, biasanya hanya 5 hingga 7 kilogram yang layak dijual.

“Kalau tidak dipilah, kualitas cabai yang bagus bisa ikut menurun,” imbuh Suprihatin.

Evi Anggraini, pedagang lainnya, mengungkapkan bahwa harga cabai rawit di lapaknya saat ini berkisar antara Rp 90.000 hingga Rp 95.000 per kilogram. Ia menyebut faktor cuaca buruk dan minimnya stok sebagai penyebab utama kenaikan harga.

“Harganya naik turun, tapi tetap tinggi. Awal tahun harga masih Rp 25.000 per kilogram, sekarang sudah tembus Rp 100.000,” ungkapnya.

Baca juga : DPRD Kabupaten Kediri Desak Percepatan Penanganan PMK pada Sapi

Akibatnya, banyak pelanggan kini membeli dalam jumlah lebih kecil, seperti setengah kilogram atau bahkan hanya 2 ons.

Sujono, seorang pedagang sate gulai, mengaku harus memutar otak untuk menyesuaikan modalnya dengan harga cabai yang melonjak. “Selama barangnya masih ada, masih bisa diatasi. Tapi kalau stok mulai langka, itu yang lebih sulit,” keluhnya.

Fenomena kenaikan harga cabai ini tidak hanya berdampak pada pedagang, tetapi juga konsumen yang harus mengelola pengeluaran mereka lebih cermat di tengah tingginya harga bahan pokok.***

Reporter: Sony Dwi Prastyo
Editor: Hadiyin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *