LINGKARWILIS.COM – Selain kaya akan manfaat untuk kesehatan, buah jeruk juga menjadi salah satu buah yang menjadi ciri khas dari perayaan Tahun Baru Imlek.
Setiap Tahun Baru Imlek, kita pasti akan dapat dengan mudah penjual yang menjajakan buah jeruk.
Bagi masyarakat Tionghoa, berbagi buah jeruk khususnya jeruk mandarin di momen Tahun Baru Imlek diyakini bisa membawa keberkahan.
Lantas kenapa yang dipilih buah jeruk? Kenapa tidak buah lain yang mungkin memiliki ukuran yang lebih besar?
8 Tradisi dalam Perayaan Tahun Baru Imlek yang Hingga Kini Dilakukan Masyarakat, Apa Saja Sih?
Kenapa Buah Jeruk?
Ternyata, jeruk bukan hanya sekedar hidangan atau makanan penutup. Buah ini memiliki makna khusus dalam perayaan tahun baru masyarakat Tionghoa.
Namun, yang dimaksud dengan jeruk di sini adalah jeruk mandarin. Jeruk mandarin memiliki ukuran yang sedang dengan kulit berwarna kuning cerah yang menarik.
Meskipun disebut jeruk mandarin, buah ini bukan berasal dari Mandarin, tetapi diperkenalkan ke Indonesia oleh masyarakat Tiongkok, khususnya dari Kanton, pada abad ke-19.
Seiring waktu, buah tersebut menjadi populer di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Yang membedakan buah ini dengan jenis buah lainnya terletak pada kulitnya. Warna kulitnya memiliki kaitan erat dengan perayaan tahun baru masyarakat Tionghoa.
Persiapan Imlek: Klenteng Tjoe Tik Kiong Gelar Tradisi Bersih-bersih
Makna Buah Jeruk pada Perayaan Imlek
Masyarakat Tiongkok memandang buah ini sebagai sebuah keberuntungan dalam hidup.
Melansir dari laman bobo.grid.id, menurut seorang ahli kebudayaan Tiongkok yang dikutip dari Kompas.com, buah berwarna kuning ini juga melambangkan kesuksesan.
Pemaknaan ini muncul karena kata “jeruk” dalam bahasa Tiongkok disebut “cheng,” yang juga berarti sukses.
Oleh karena itu, banyak masyarakat Tiongkok yang mengaitkan buah ini dengan kesuksesan.
Selain itu, di Tiongkok buah ini juga memiliki nama lain, yaitu “Juzi,” yang mirip dengan kata “jinzi” yang berarti emas.
7 Makanan Khas Perayaan Imlek yang Memiliki Makna Mendalam Bagi Masyarakat Tionghoa di Indonesia
Emas sendiri dianggap sebagai simbol keberuntungan yang seringkali muncul dalam perayaan tahun baru.
Warna cerah dari buah inipun melambangkan kecerahan dan harapan untuk kehidupan yang lebih baik di tahun baru.
Buah ini juga memiliki bentuk bundar yang melambangkan kesempurnaan dalam budaya Tiongkok. Karena itu, buah ini sering disajikan saat perayaan tahun baru.
Kehadiran buah ini di rumah diyakini membawa kekayaan dan keberuntungan. Selain buahnya, pohonnya juga memiliki makna yang serupa.
Beberapa orang Tiongkok tidak hanya menyajikan buahnya saja, tetapi juga meletakkan pohon berukuran kecil di dalam rumah selama momen tahun baru.
Pohon ini biasanya ditanam dalam pot atau menggunakan replika pohon agar dapat diletakkan di dalam rumah.
Pohon tersebut sering dihiasi dengan amplop merah atau pita merah yang khas tahun baru.
Ada pula tradisi meletakkan buah ini bersama amplop merah di samping bantal anak, dengan harapan agar mereka mendapatkan keberuntungan di tahun baru.
Beberapa orang bahkan menempatkan buah ini di wadah nasi sebagai simbol tambahan berkah bagi keluarga.
Tidak hanya kaya akan manfaat, buah jeruk khususnya jeruk mandarin ternyata juga memiliki makna yang mendalam pada perayaan Imlek
Penulis: Rafika Pungki Wilujeng
Editor: Shadinta Aulia Sanjaya