Blitar, LINGKARWILIS.COM – Hujan deras yang mengguyur Kota Blitar pada Selasa sore (07/1/2025) mengakibatkan sejumlah kerusakan di wilayah tersebut. Selain merobohkan plengsengan atau talud di Jalan Riau Barat, banjir juga menghancurkan pagar pengaman di Jalan Veteran, Kelurahan Plosokerep, Kecamatan Sananwetan.
Air sungai yang meluap bahkan sempat menerobos masuk ke rumah-rumah warga di sekitar lokasi kejadian. Ketua RT 2 RW 1 Kelurahan Plosokerep menjelaskan bahwa banjir merobohkan tembok pengaman sepanjang lebih dari 8 meter.
“Airnya meluap dengan deras hingga pagar penahan setinggi 1 meter roboh. Bahkan sempat masuk ke rumah warga sebelum akhirnya surut,” ujarnya.
Baca juga : Selama Tahun 2024, Damkar Tangani 316 Kebakaran di Kabupaten Kediri
Menurutnya, aliran sungai yang membelah permukiman padat penduduk tersebut tak mampu menampung debit air dari arah utara. Akibatnya, warga bergegas mengamankan barang-barang di rumah masing-masing. “Arusnya sangat deras, bahkan jembatan kecil sampai tak terlihat,” tambahnya.
Dengan lebar sungai sekitar 2 meter dan kedalaman lebih dari 2 meter saat meluap, arus yang kencang menimbulkan kekhawatiran bagi warga. “Banjir memang kerap terjadi, tapi ini yang terparah,” katanya.
Lurah Plosokerep, Reyza Pahlevi Genda, menyampaikan bahwa pihaknya segera berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk menanggulangi dampak banjir. Tim gabungan langsung turun melakukan pembersihan dan memberikan edukasi kepada warga.
Baca juga : Pemkab Kediri Wacanakan Penutupan 5 Pasar Hewan Saat Hari Pasaran untuk Cegah Penularan PMK
“Kami sosialisasikan pentingnya kewaspadaan saat hujan deras, terutama karena posisi sungai yang berada di tengah kampung. Pagar pengaman yang roboh memang dirancang untuk menghalau air, tetapi sayangnya tidak mampu menahan luapan kali ini,” jelas Reyza.
BPBD juga mengingatkan masyarakat untuk segera melapor jika ada potensi bahaya saat hujan deras agar tindakan darurat dapat dilakukan lebih cepat.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya perbaikan sistem drainase dan penguatan infrastruktur penahan banjir di kawasan padat penduduk demi mencegah insiden serupa di masa depan.***
Reporter : Aziz Wahyudi
Editor Hadiyin