LINGKARWILIS.COM – Tahun Baru Imlek 2025 yang sebentar lagi akan membawa berkah bagi Facrur Rahman (31), seorang perajin dupa dari Desa Bawangan, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang. Menjelang perayaan Tahun Baru Naga, permintaan terhadap produk buatannya meningkat pesat, bahkan dua kali lipat dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.
Dupa yang terbuat dari kayu gaharu dan cendana buatan Rahman kini tidak hanya diminati oleh pelanggan lokal, tetapi juga dipesan hingga ke luar negeri, termasuk Amerika Serikat. Rahman mengungkapkan bahwa lonjakan permintaan ini memaksanya untuk bekerja lebih keras dalam memenuhi permintaan pasar.
“Permintaan menjelang Imlek ini luar biasa, bisa naik sampai 50 persen. Sekarang kami memproduksi 50 kilogram dupa per hari,” ujar Rahman saat ditemui di tempat produksinya pada Selasa (7/1).
Dupa buatan Rahman dikenal karena aromanya yang khas dan tahan lama. Proses pembuatannya tetap menggunakan metode tradisional. Kayu cendana dan gaharu dihaluskan, dicampur dengan bahan alami lainnya, lalu dicetak secara manual menjadi lidi dupa.
5 Resep Dumpling Khas Imlek yang Simple dan Nikmat, Yuk Coba!
“Harga bervariasi, dari Rp 15.000 per ons hingga Rp 150.000 per kilogram, tergantung jenisnya. Kami memasarkan lewat media sosial dan online,” jelasnya.
Berkat usaha ini, Rahman bisa meraih pendapatan bersih hingga Rp 30 juta per bulan, bahkan lebih pada masa puncak seperti saat ini.
“Ke depan, saya berharap bisa meningkatkan produksi dan memperluas pasar,” tambah Rahman dengan penuh optimisme.
Sementara itu, Yeti Maisyarah, pembeli dari Surabaya, mengaku puas dengan kualitas dupa yang dibuat oleh Rahman. “Dupanya aromanya enak, tahan lama, dan kualitasnya terjamin. Saya selalu pesan di sini, apalagi menjelang Imlek,” tutupnya.
Reporter : Agung Pamungkas
Editor: Shadinta Aulia Sanjaya