LINGKARWILIS.COM – Beberapa hari lalu media sosial dihebohkan dengan video warga Desa Sukolilo, Pati, Jawa Tengah melakukan pengeroyokan terhadap bos rental mobil hingga tewas.
Video pengeroyokan tersebut ramai di media sosial X, banyak warganet mengutuk tindakan warga Desa Sukolilo yang main hakim sendiri.
Akibat dari video pengeroyokan di Desa Sukolilo yang viral itu, Kota Pati kini mendapat banyak hujatan warganet dari kampung PKI hingga warga primitif.
“Apakah di sana tidak ada sekolah kok kelakuan nya masih primitif sekali ya jaman sudah modern masih ada yang kelakuan nya seperti di jaman batu.. biadab poll”
Polisi Beberkan Peran Tiga Pelaku yang Tewaskan Bos Rental Mobil di Desa Sukolilo Pati
Adapula akun media sosial X @infojateng yang membagikan berbagai kasus kriminal terjadi di Pati pada bulan Juni 2024.
Kasus kriminal tersebut diantaranya perampokan, pembunuhan seorang pengantin oleh sang mantan pacar, pengeroyokan hingga bentrok mengakibatkan satu orang tewas.
Dari beberapa kasus kriminal yang terjadi dalam rentan waktu berdekatan. netizen menghujat kota ini dengan berbagai macam komentar di X.
“Tembok yajuj & majuj mungkin juga sebenarnya di Pati.”
“Sak kabupaten pelaku kriminal kabeh, sing ora gur polisi +tni, bupatine aman to min….? ora korupsi.”
“Serem banget masuk kesitu , setan kayanya minder melihat kelakuan warga situ.”
“Primitif. Sepertinya tata krama belum ditemukan di tempat ini.”
Hujatan terhadap kota Pati ini bermula ketika video pengeroyokan bos rental mobil di Desa Sukolilo viral di media sosial.
Diketahui bos rental mobil dari Jakarta bersama ketiga temannya mencari mobil rental yang hilang, setelah dilacak melalui GPS lokasinya berada di Sukolilo.
Tidak lama kemudian mereka pergi ke Sukolilo mengambil mobil menggunakan kunci cadangan. Saat mengambil mobilnya yang terparkir di halaman rumah, keempat orang dari Jakarta itu diteriaki maling oleh salah satu warga.
Dari teriakan maling itu, memicu amukan massa hingga pengeroyokan dan pembakaran mobil terjadi.
Kini polisi menetapkan 3 tersangka sebagai provokator dalam pengeroyokan, menurut polisi dalam penyelidikan yang sedang berjalan kemungkinan pelaku akan bertambah.
Editor: Shadinta Aulia Sanjaya
