LAMONGAN, LINGKARWILIS.COM – Kesibukan tampak di sejumlah kantor Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umroh (KBIHU) di Kabupaten Lamongan, menyusul pengumpulan koper para calon jamaah haji yang akan diberangkatkan menuju Asrama Haji Surabaya (AHS). Seluruh koper tersebut dikirim secara kolektif dari masing-masing KBIHU untuk kemudian diangkut bersama menuju tanah suci.
Pantauan di KBIHU Masjid Agung Lamongan menunjukkan kegiatan serupa. Tahun ini, lembaga tersebut memberangkatkan sebanyak 224 jamaah, yang terbagi dalam dua kloter, yakni kloter 61 dan kloter 63. Berbagai persiapan teknis telah dilakukan, termasuk pemberian penanda khusus pada koper milik jamaah.
Menariknya, sejumlah penanda yang digunakan tergolong unik dan mencuri perhatian. Dani Akhirul Wahyudi (43), pengurus KBIHU Masjid Agung Lamongan, menyebut beberapa contoh penanda tak lazim yang dipakai jamaah.
Baca juga : Dinkes Kabupaten Kediri Imbau Warga Lakukan Vaksin Booster Setahun Sekali
“Ada koper yang diberi tanda sandal jepit, ada juga yang pakai centong nasi bahkan potongan karpet masjid. Ini untuk memudahkan identifikasi koper di antara tumpukan lainnya,” ujarnya, Minggu (18/5/2025).
Dani menuturkan bahwa penanda-penanda unik tersebut sangat membantu, terutama bagi jamaah lanjut usia, agar mereka tak kesulitan saat mencari barang bawaan di Mekah maupun Madinah.
Selain soal penanda, pihak KBIHU juga menekankan keamanan barang bawaan. Jamaah diimbau tidak menyimpan barang elektronik tertentu, seperti power bank, di dalam koper yang akan masuk bagasi.
Baca juga : Ratusan Dosen Meriahkan Jalan Sehat Harlah ke-4 ADP di Kediri
“Kami terus mengingatkan agar tidak membawa power bank ke dalam koper. Terutama yang kapasitasnya lebih dari 30.000 mAh, karena berpotensi menimbulkan bahaya saat penerbangan,” tegas Dani.
Sementara itu, Imron (30), warga yang turut mengantar koper milik orang tuanya ke kantor KBIHU, mengungkapkan alasan memilih centong nasi sebagai penanda koper orang tuanya.
“Bentuknya khas dan mudah dikenali oleh orang tua saya. Apalagi usia mereka sudah cukup lanjut, jadi harus benar-benar jelas,” ungkapnya.
Dengan adanya ciri penanda yang mudah diingat, Imron berharap seluruh jamaah haji dari Kabupaten Lamongan, termasuk kedua orang tuanya, dapat menjalani ibadah haji dengan lancar.
“Semoga semua jamaah diberikan kelancaran dan pulang menjadi haji mabrur,” harapnya.***
Reporter : Suprapto
Editor : Hadiyin